Bab 9 : Shanum?

1.9K 271 29
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🌸🌸🌸


Azhiva baru saja membereskan alat solatnya. Gadis itu meraih alat bantu dengar nya lebih dulu yang tadi dia lepaskan dan taruh di atas meja kamar.

"Kamu udah ngantuk?" tanya Azhiva. Gadis itu kini beranjak menaiki kasur, diikuti oleh Marissa di belakangnya. Marissa menggelengkan kepala.

"Belum terlalu sih Kak Zi. Kenapa emangnya?"

"Kamu suka ngobrol? Aku ajak ngobrol sebentar gak apa-apa?"

"Boleh, aku senang."

Marissa terlihat sangat senang melihat Azhiva yang sekarang mulai banyak berbicara dengannya, malam ini terasa sangat ramai, Azhiva tidak diam seperti sebelumnya.

"Kamu gimana beberapa waktu di sini?"

"Em, aku senang-senang aja sih kak. Kak Zi, Kak Thava, Reva juga baik sama aku. Ya meski maaf ya kak, Reva masih suka marah-marah ke aku. Tapi aku senang, seenggaknya, aku gak ngerasa sendirian banget di dunia ini karena aku punya kalian."

"Apalagi setelah makan malam itu, aku ngerasa semakin nyaman, aku ngerasa kalian sudah lebih sering ajak aku interaksi."

Ini sudah beberapa hari dari hari dimana makan malam bersama mereka waktu itu. Hubungan keluarga inipun sudah mulai membaik perlahan.

"Kak Zi, kakak udah nerima aku?"

Azhiva terdiam sejenak.

"Aku masih berusaha, Sa. Maaf ya."

"Gak apa-apa, Issa paham, kak."

"Kamu- sungguh-sungguh mau sekolah?"

Mendengar pertanyaan tersebut, Marissa mengangguk cepat. "Mau, mau banget kak."

"Tapi janji, sekolah yang serius, aku gak mau kalau cuma main-main aja."

"Siap, Kak Azhiva! Marissa janji, akan sekolah sungguh-sungguh."

Azhiva tersenyum kecil. "Kamu sekolah ya, bareng Reva. Aku udah daftarin kamu sekolah di sana, mulai minggu depan."

Marissa mendelik tak percaya, ternyata, Azhiva sudah mendaftarkan sekolah untuknya. "Kak Zi serius?"

"Iya."

Marissa menghamburkan pelukan pada Azhiva, memeluknya erat, bahagia rasanya saat ini. "Terimakasih ya, Kak Zi. Kak Zi baik banget sama Issa. Issa janji bakalan sekolah sungguh-sungguh, nanti kalau sudah berhasil, Issa gak akan pernah lupa sama kebaikan Kak Zi dan kalian semua. Makasih banyak ya, kak."

Pelangi Tanpa Warna.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang