Bab 1 : Lebih dari kakak

997 156 10
                                    

🌸🌸🌸

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


🌸🌸🌸

"Atas nama Kak Jova."

"Iya."

"Satu americano, ya. Terimakasih."

Azhiva tersenyum ramah pada seorang pembeli yang baru saja mengambil pesanannya. Gadis cantik itu membenahi alat bantu dengarnya yang terpasang di telinga. Ditarik nya nafas dengan perlahan.

Cafe sudah terlihat lebih sepi, syukurnya sejak pagi tadi sangat padat. Sepertinya Azhiva dapat beristirahat untuk beberapa saat.

Kakinya kini berjalan menuju pintu kaca dan membalik tulisan closed menghadap ke arah luar pintu. Sudah waktunya makan siang.

"Zi, gimana? Mau makan siang bareng?"

Azhiva menoleh, menatap seorang perempuan yang memang sejak tadi ada di meja kasir. "Boleh, Kak Gre."

Greta namanya, perempuan ini teman kuliah ibu nya Azhiva, Shanum. Greta dan Shanum berjarak usia tiga tahun, Shanum lebih tua. Itu sebabnya, Greta ingin di panggil kak saja oleh Azhiva maupun adik-adik nya.

Greta berdiri dari tempatnya duduk tadi. Azhiva juga melepaskan apron lebih dulu dan mengambil tas selempang nya.

"Makan siang tempat biasa Kak Gre?" tanya Azhiva.

Greta mengangguk, sebelum akhirnya mengunci pintu cafe lebih dulu. "Iya. Emangnya kamu ada saran tempat lain?"

Azhiva menggeleng. "Nggak ada sih hehe."

"Yeu, ya udah tempat biasa aja ya. Males jauh-jauh."

Tempat biasa yang mereka maksud adalah warung nasi dan ayam bakar sambal ijo yang ada tak jauh dari cafe. Mereka biasanya berjalan kaki kesana, hanya butuh waktu tak sampai dua menit.

"Kamu mau apa, Zi?"

"Kayak biasa aja Kak Gre."

"Oke."

"Ayam bakar nya dua ya, pak. Pakai nasi uduk. Yang satunya sambel di pisah. Sama es teh manis nya dua," ucap Greta pada pelayan.

"Siap, dibuatkan sebentar ya."

Pelayan tersebut enyah dari hadapan kedua perempuan ini. Keduanya asik mengobrol, membicarakan apa yang terjadi hari ini. Sampai dua gelas eh teh manis tiba di atas meja.

"Terimakasih."

Azhiva menggunakan sedotan untuk mengaduk gula yang belum rata di dalam air teh itu. Lalu menyeruputnya perlahan.

Pelangi Tanpa WarnaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang