05. Manusia Manis

2.8K 300 19
                                    

Enjoy!

"Baru kusadari cintaku bertepuk sebelah tangan..."

Gadis di hadapan Jinan dan Winan memetik gitar nya sambil terus bernyanyi dengan nada sumbang nya. Panggil saja dia Ree, gadis yang tengah dilanda rasa galau akibat cinta nya tak tersampaikan pada si gadis pujaan hatinya.

"Lo kenapa Ree?"

"Kakak nya Jinan nolak gue lagi." Keluhnya sambil mendesah kecewa.

"Kali ini alasannya apa lagi?" Jinan bertanya

"Masih sama, dia risih sama gue dan emang pada dasarnya nggak suka."

Winan mengangguk beberapa kali sebelum berbicara.

"Pilihan Lo cuman dua Ree, maju atau mundur. Sekiranya lo masih mau berjuang ya berjuang, tapi jangan sampe bikin Kak Anna risih. Kalo lo mau mundur boleh, masih banyak kok cewek di luar sana." Ucapnya sambil menepuk bahu Ree beberapa kali.

Ree mengangguk sebagai jawaban, ia masih Ingin berjuang untuk mendapatkan cintanya, setidaknya ini yang terakhir.

"Gue mau berjuang sekali lagi, kalo nanti Kak Anna emang bener bener gak mau sama gue, gue nyerah." Ucap Ree final

Winan kembali menepuk-nepuk bahu Ree untuk menyampaikan rasa bangganya pada sahabat sejak bayi nya itu

"Bagus, ini baru temen gue."

Jinan tersenyum, "Maafin Kakak gue ya Ree? Gue usahain buat bantu lo sebisa gue."

"Santai aja Ji, kakak lo nggak salah. Cinta kan nggak bisa di paksain." Jawab Ree sambil tersenyum.

Mereka tersenyum bersama, tiga sekawan yang sudah terkenal di seluruh penjuru kampus karena terlihat sering bersama, orang-orang sering menyebut mereka sebagai 'Trio Nan' alasannya simpel, karena nama belakang mereka adalah 'Nan'

Winan, Reenan dan Jinan.

Lucu bukan?

Oke kembali ke tiga sekawan, kali ini Winan tengah mengecek ponselnya yang berdering karena pesan dari kekasihnya, Kirana.

"Lo kenapa heh? Senyum-senyum sendiri, ngeri anjir!" Ucap Ree ketika melihat Winan yang tengah tersenyum senyum sendiri.

"Nggak, ini Kirana gemes banget."

"Ah elah, bucin!" Cibir Jinan dengan nada julid nya.

"Syirik aja lo cil."

•••

"Lo kenapa deh, Ki?"

"Hah? Gue nggak kenapa-kenapa kok Gi."

"Lo senyum-senyum sendiri kayak pasien rumah sakit jiwa."

"Sembarangan, gue lagi balesin chat Winan!" Ucap Kirana sambil memukul bahu Gina, yang di pukul hanya meringis pelan.

"Yeu, gue mana tau kan!" Cibir Gina seraya mengusap bahunya.

Mereka berdua tengah berada di kantin fakultas, sesaat setelah kelas berakhir mereka langsung meluncur menuju kantin karena Kirana terus merengek ingin makan.

"Lo bucin banget deh Ki, sesayang itu ya lo sama Winan?"

"Iya, Gi. Saking sayangnya gue nggak bisa ngomong apa-apa lagi buat ngutarain kalo gue sayang banget sama dia."

"Walaupun Winan nggak kayak pasangan pada umumnya dan terkesan cuek, tapi perlakuan dia yang bikin gue makin sayang sama dia tau Gi. Dia jarang ngomong, tapi sekali nya ngomong, yang keluar dari mulut dia kata-kata manis doang." Curhat Kirana.

WIRANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang