20. Dear, W.

1.7K 187 16
                                    

Enjoy!

Jakarta, 10 Juni 2018.

Dua orang siswa berlarian di koridor sekolah karena terlambat, dan sial nya hari ini adalah hari pertama mereka duduk di bangku kelas dua belas.

"Hei, Kalian!"

Teriakan itu membuat kedua anak manusia yang sibuk berlari mencari kelas mereka segera memberhentikan langkahnya, dengan ragu mereka berbalik.

"Hehe halo pak!" Sapa salah satu di antara gadis itu.

"Kalian baru datang? Sudah jam berapa sekarang, cepat cari kelas kalian! Saya kasih keringanan karena ini hari pertama masuk sekolah!"

"Makasih pak! Ayo Ann!"

"Sabar, Ki!"

Kedua nya kembali berlari mencari kelas mereka.

Setelah berkeliling beberapa menit akhirnya mereka menemukan kelas yang akan mereka tempati, namun sayangnya mereka tidak sekelas.

"Yah An, kita nggak sekelas lagi."

"Yaudah nggak apa-apa kali, lo juga harus belajar berbaur sama orang lain Kirana, sana masuk ke kelas lo."

Dengan malas gadis bernama Kirana itu meninggalkan sepupunya yang akan masuk ke dalam kelasnya. Jujur, ini kali pertamanya ia terpisah dengan Jianna, sepupunya.

"Hai? Gue boleh duduk disini?" Tanya Kirana pada seorang gadis yang duduk sendiri.

Gadis itu menoleh

"Lho, Kirana? Boleh kok boleh, kebetulan gue duduk sendiri."

"Makasih, btw Lo kenal gue?" Tanya Kirana sambil mendudukkan dirinya di kursi.

"Kenal, kita pernah satu kelompok waktu MOS kelas sepuluh," jawabnya dengan senyum manis.

"Ah, bentar. Lo Lia kan?"

"Seratus buat lo. Jadi, kita teman mulai sekarang, mohon bantuannya Kirana."

"Hahaha, iya. Mohon bantuannya juga Lia."

Satu persatu bangku kelas terisi, jam juga sudah menunjukkan pukul delapan. Kirana mengedarkan pandangannya mengelilingi seluruh penjuru kelas, menelisik isi kelas baru nya. Kirana mendesah pelan ketika melihat wajah-wajah asing di kelasnya, ah rasanya ia ingin protes karena sistem acak ini, Kirana tidak kenal siapapun disini, kecuali Lia.

Ceklek

Kirana menoleh saat pintu kelas terbuka, satu orang gadis masuk dengan wajah datarnya. Entah siapa dia, tapi Kirana merasa heran karena semua orang di ruangan ini berbisik saat gadis itu masuk.

Kirana terus memperhatikan gerak-gerik si gadis yang entah kenapa tampak menarik di mata Kirana. Wajahnya yang datar dan tegas, hidungnya yang mancung serta bibir tipisnya mampu menarik atensi Kirana agar terus memperhatikan gadis itu.

Kesan pertama Kirana saat melihat gadis itu, cool.

Gimana bisa dia keliatan cantik sama ganteng secara bersamaan? (Batin Kirana berbisik)

"Puas liatin gue, nya?"

Kirana terlonjak kaget saat suara itu terdengar, ia benar-benar malu karena terciduk memperhatikan si gadis berambut pendek itu.

"Eh? Gue Kirana hehehe," ucap Kirana sambil mengulurkan tangannya pada si gadis.

"Winan." Jawabnya tanpa menerima uluran tangan Kirana.

Kirana yang merasa di abaikan segera menarik tangannya kembali dan tersenyum canggung pada Winan yang duduk di seberang meja nya.

"Jangan macem-macem sama dia, serem." Bisik Lia setelah melihat interaksi Kirana dan Winan.

WIRANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang