Angkasa,you're here?

7 7 2
                                    

" Asal lo tau, lo pernah denger cerita dari orang-orang kalo dulu sempat ada yang nekat bunuh diri di rooftop" Tanya samudra membuat geestara bingung seketika

" Bukanya itu mitos, dan lagi pula selama ini yang nakut-nakutin kan lo" Jawab geestara

Samudra mendekatkan dirinya lebih dekat dengan geestara sembari mengecilkan suaranya
" Ya itu beda lagi, sebenarnya itu semua bukan mitos kejadiannya dua tahun lalu waktu gw kelas 10 sekolah disini"

Dua tahun lalu

" Kak lo nggak ikut upacara" Tanya Samudra ke arah laki-laki yang tengah duduk di atas tepian area rooftop sekolah
"Kak lo nggak kenapa-kenapa kan" laki-laki itu menoleh, Angkasa Kakak samudra yang kini tengah duduk di bangku kelas 12, perlakuan angkasa akhir-akhir ini berbeda, ia seolah menghindari adiknya dan semua orang rumah, samudra nampak bingung ada apa sebenarnya dan apa yang terjadi oleh kakaknya itu hingga samudra mencoba memperhatikan setiap gerak gerik angkasa setiap harinya, sampai  ia sengaja mengikuti laki-laki itu ke rooftop di sekolahannya

" Sini" pinta angkasa kepada samudra agar dirinya ikut duduk di samping tempat yang ia duduki

Samudra pun perlahan melangkahkan kakinya ke arah angkasa, lalu dia duduk di sampingnya

Wajah angkasa terlihat pucat, hingga samudra sadar bahwa kakaknya mungkin saja sedang sakit, samudra cemas tetapi dia mencoba tenang saat ini karena angkasa pasti tidak mau diajak berobat ke dokter dia selalu berkata bahkan dia dapan menyembuhkan lukanya sendiri entah itu luka parah sekaligus 
" Lo sakit kak" tanya samudra sesekali cemas melihat kondisi kakaknya

" Lo khawatir sama gw, lo nggak inget gw paling nggak suka sama obat, dokter dan ruang periksa, gw kan boy gw bisa nyembuhin sendiri, tinggal ngerokok sama minum es juga bisa sembuh hahahahah" samudra lega mendengar jawaban dari angkasa,
Samudra pun ikut senyum melihat kakaknya tertawa

" Lo tau nggak"
Angkasa merangkul pundak geestara
Untuk mendekatkan tubuhnya

" Gw punya banyak mimpi, gw pengen kuliah di luar negri, dan lo tau kan kalau gw suka banget sama musik, gw pengen jadi musisi luar negeri terus karir gw dikenal banyak orang dammm it's all fantasy"

" Why fantasy, lo masih bisa mewujudkan mimpi lu itu, bukanya lo udah kelas 12 dan lo masih bisa ngambil kuliah di luar negeri, papa sama mama pasti setuju kak" Ucap samudra

" Sayang nya gw nggak bisa, gw tau gw masih punya banyak mimpi tapi gw nggak akan bisa buat mewujudkan nya" Jawab angkasa penuh penekanan
Angkasa hanya tersenyum sembari menepuk-nepuk punggung samudra dari balik rangkulannya
" Gw punya permohonan buat lo" samudra melirik ke arah angkasa
" Apa" jawab samudra

" Gw pengen kalo gw udah nggak ada, lo jangan sampai sedih berlarut-larut ya, gw tau lo bakal kangen sama gw, lo inget kan dulu bokap selalu nyekolahin kita satu sekolah ya walaupun gw agak nggak suka tapi gw happy, gw nggak nyesel jadi kakak lo, gw yakin kalo gw udah nggak ada,  kita bakal jadi kakak adik di kemudian hari nanti" samudra terlihat bingung atas perkataan yang baru saja terlontar dari mulut angkasa

" Maksud lo apa sa" Tanya samudra

" Hahah, gw cuman bilang kalo misalnya gw udah nggak ada, apa sih pikiran lo pasti aneh-aneh ya, tenang aja umur gw masih panjang kok hahahahah" angkasa menggoda samudra ia juga sempat menghantamkan tangannya ke kepala samuda pelan

" Besoknya gw udah nggak dapet kabar apa-apa lagi dari dia, karena sewaktu pulang sekolah gw selalu nyari dia kemana-mana sampai gw tanyain ke satu-persatu temannya di mana angkasa, bahkan mereka selalu ngomong kalau mereka nggak tau dan akhir-akhir ini nggak pernah ketemu sama angkasa di kelasnya , gw bingung kenapa dia selalu menghindari gw dan semua orang padahal kita nggak pernah ada masalah sebelumnya, dan gw memutuskan untuk pulang sendiri, dirumah mama sama papa selalu nanyain kenapa angkasa akhir-akhir ini beda, dan kenapa gw nggak pulang bareng dia, bahkan gw pun nggak tau, sampai pada akhirnya gw dapat kabar, angkasa udah nggak ada, pukul lima pagi kepala sekolah nelpon orang tua gw karena angkasa, dia dinyatakan bunuh diri di rooftop sekolah, waktu itu gw hancur banget padahal kemarin baru aja dia cerita sama gw disana, tapi besoknya dia pergi ninggalin gw, dan karena itu juga rooftop di tutup, semua murid sekolah dilarang memasuki area itu dan tiba-tiba aja gw kepikiran angkasa, gw mutusin buat melanggar aturan buat masuk ke area rooftop, gw selalu terbawa suasana di saat ngelihat tempat itu, kalaupun gw kangen angkasa gw langsung pergi ke rooftop" mendengar cerita yang samudra baru saja samudra ceritakan, membuat geestara tau bahwa mitos seseorang yang nekat bunuh diri di rooftop benar adanya,
Samudra tidak dapat lagi membendung air matanya waktu itu, ia terisak sejadi-jadinya di depan geestara
Geestara pun mencoba menenangkan samudra dengan memeluk erat samudra

My baby mistake [ REVISI ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang