7.

609 96 35
                                    


























AUTHOR POV























"Joohyun, kamu sekarang menyadari apa yang appa maksud dengan dia telah mencuci otak mu dan menipu kamu ?"

Kedua mata Joohyun membulat kaget saat mendengar ucapan ayah nya, bagaimana pria itu semakin memperkeruh situasi dengan membuat Seulgi salah paham.

Tuan bae hendak menarik tangan Joohyun, namun Joohyun langsung menghempas nya kasar.





Tiap rasa hormat dari diri Seulgi untuk pada ayah Joohyun semakin hilang saat pria itu berdiri di antara dia dan Joohyun, tuan bae mendorong bahu Seulgi dengan kasar tiap Seulgi melangkah mendekati Joohyun.

Abby menarik kerah baju ayah nya, anak itu tentu tidak mengerti situasi menegangkan ini.

"Ayah, abby takut..."



Medengar lirihan anak nya, Joohyun lantas menghampiri Abby yang tampak ketakutan di pelukan Seulgi.

"Jangan sentuh anak ku dan Joohyun !"

Walaupun Seulgi belum sepenuhnya memahami situasi ini, dia masih berdiri tegak di hadapan tuan bae, menyuruh Joohyun untuk tetap di belakang nya.



"Apa dia menampar mu, Hyun ?"

Seulgi menyentuh pipi Joohyun yang memerah, lalu monolid nya menatap tajam tuan bae.

"Seul-"



"Aku tidak peduli seberapa banyak kau ingin terus menyiksa ku, memukul ku, hingga membuat ku sekarat tapi jangan sekali-kali kau-"

Seulgi mengenggam erat tangan Joohyun, air mata mengalir di pipi nya.

"Jangan pernah memaksa Joohyun untuk memenuhi semua kemauan mu, ahjussi."



Tuan bae melirik anak sematawayang Seulgi dan Joohyun, sedari tadi anak itu mencengkram kuat baju ayah nya dan enggan menunjukkan wajah nya.

Tuan bae menunjuk-nunjuk Abby dan dengan intonasi arogan nya dia berkata, "Sebenarnya hanya satu hal yang membuat Joohyun tidak mau menuruti ku, siapa lagi kalau bukan anak haram kalian ini. Bukan begitu, Joohyun ?"

"Nak, sama mamy ya." ucap Seulgi, dia sedang berusaha keras menahan emosi yang meletup-letup di dalam dirinya. Seulgi tidak mau Abby melihat ayah nya akan semarah apa, karena dia tidak mau Abby jadi trauma dan takut.





Joohyun- tanpa diberi tau pun dia sudah mengerti maksud Seulgi, dia lantas menggendong Abby dan keluar dari café.

"Geumanhae, ahjussi !!! Jangan sekali-kali kau menghina anak ku dia bukan anak haram, dia anak ku dan Joohyun !! Kalau pun kau tidak menerima Abby, tidak apa-apa. Tidak masalah jika kau terus menghina ku, memukuli ku asal jangan pernah menghina anak ku dengan sebutan itu !!"

"Karena aku tidak akan tinggal diam, ahjussi."







Tanpa menunggu balasan atau makian dari pria paruh baya itu, Seulgi langsung membalikkan badan dan keluar dari café menghampiri Joohyun dan Abby.

.























.

Semakin dekat langkah mereka ke apartement, Seulgi semakin merasa lemah.

Pria itu bahkan tidak menggubris dan tidak merespon tiap kata yang Joohyun katakan dan bagaiamana upaya Joohyun menjelaskan semuanya. Dia tidak ingin mendengar apapun hingga mereka sampai.

Mungkin Hari Ini, Esok, Atau Nanti [SR] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang