8.

661 93 53
                                    

A/N : Sedikit ada TW [Trigger Warning].


































AUTHOR POV

"Lalu, kenapa kita harus berakhir....?"

Tubuh Joohyun terjatuh lemas, dia tidak mampu menahan segala emosi yang tercampur aduk di dalam dirinya.

Seulgi langsung merengkuh nya, ia mendudukan Joohyun di sofa lalu mengambil segelas air, tetapi Joohyun menolak, bibir nya tak berhenti mengucap kata-kata agar Seulgi berubah pikiran.


Joohyun mulai meracau, bibir tipis nya tak lagi terlihat merah menggoda namun kini kering dan pucat karena kekurangan cairan.

"Sayang..."

Menyadari kalau Joohyun harus segera minum, Seulgi meminum sedikit air tersebut dan dia menyatukan bibir mereka, tangan nya mengangkat dagu Joohyun agar air nya dapat masuk dengan benar.


Dengan hati-hati dan penuh kelembutan, Seulgi melumat bibir Joohyun, lidah nya menjilat bibir tipis itu sebelum menyesap pelan bibir bawah Joohyun.

Tiap kata yang ingin Joohyun ucapkan, Seulgi langsung mencium nya.

Joohyun ingin berteriak, pada pikiran nya yang terus membuat nya pusing dan sakit.

Joohyun terus berharap waktu akan berhenti, sehingga mimpi buruk ini akan segera berakhir.

Kedua tangan bertengger di leher Seulgi, bibir mereka bergerak pelan, setiap ciuman terasa menyakitkan dan menyiksa.

Kepanikan seketika melanda Joohyun ketika pagutan bibir mereka terlepas, sekali lagi dia memohon dengan suara yang sangat pelan dan gemetar agar Seulgi tidak meninggalkan nya.

"Seul....aku takut...aku takut..."

"Sshhh...udah ya..."

Seulgi mengangkat tubuh Joohyun ala bridal style, menidurkan nya tepat disamping Abby sebelum Seulgi ikut berbaring di ranjang.


Seulgi menatap sepasang doe eyes itu yang kini tampak sembab dan memerah, hatinya semakin sakit melihat Joohyun yang terus menangis hingga sesenggukan.

"Tidur ya, sayang...kamu pasti capek..."

Merengkuh tubuh mungil itu ke dalam pelukan nya, kedua tangan memeluk erat pinggang Joohyun, sesekali dia menepuk-nepuk punggung Joohyun dengan lembut.


Joohyun menggelengkan kepalanya, "Gimana kalau besok kamu sama Abby udah ngga ada disini...?"

"Aku tidak akan kemana-mana...aku tetap disini..."

"Jangan akhiri hubungan kita, ya...?"

"Kita akan selalu tersakiti jika kita terus bersama, Joohyun..."

"Seulgi...." tangisan nya semakin deras. "Jangan tinggalkan aku, jangan pergi Seul..."

"Aku tidak mau kamu harus memilih keluarga mu atau aku, Hyun...kamu selalu berada di posisi yang sulit dan aku hanya-"

Seulgi menelan ludah nya susah payah, dia tak kuasa menatap mata Joohyun yang berkaca-kaca, sorot mata yang penuh kesedihan.

"Aku hanya menjadi....seseorang yang tidak akan pernah dianggap oleh keluarga mu..."

"Kamu tau kalau aku akan selalu memilih mu, sayang...kamu tau itu, Seulgi..."

"Aku tidak punya siapa-siapa lagi selain kamu dan Abygail..."

"Maafkan aku, maafkan aku Hyun...." Pelukan Seulgi semakin erat. "Tetapi rasanya semakin sulit bagiku untuk menghadapi ayah mu dan Jonathan..."

Joohyun paham betul bahwa ayah nya adalah salah satu alasan dibalik kehancuran hubungan dia dan Seulgi. Joohyun akan selalu berada dalam tekanan ayah nya, untuk menikah dengan seseorang yang sama sekali tidak dia cintai.


Mungkin Hari Ini, Esok, Atau Nanti [SR] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang