6.

632 94 25
                                    

AUTHOR POV




























Flashback




















Sudah larut malam tapi sepasang kekasih itu masih enggan beranjak tidur, Joohyun melihat lembar demi lembar foto masa kecil Seulgi. Dia tertawa ekspresi wajah Seulgi selalu sama di tiap foto.

"Kenapa sih pose nya gitu terus, sayang ? datar banget haha..."

Seulgi terkekeh sembari membelai rambut Joohyun yang bersandar di bahu bidang nya.




"Tapi kan anak kita perempuan, Hyun...pasti dia bakal ceria, happy, cantik kaya mama nya..."

"Kamu mau kasih nama apa buat anak kita, hm...?"

Joohyun mendongakkan kepalanya dari ceruk leher Seulgi, menatap sang kekasih penuh cinta.




"Yang jelas, aku ingin dia cantik dan mirip sama kamu..."

"Hum gitu, ya..." Seulgi mengangguk dan Joohyun mengeratkan pelukan mereka. "Namanya siapa, sayang...?"

"Abygail Zefanya Kang."




Seulgi mengelus perut Joohyun yang mulai terlihat baby bump nya, bibirnya mengulas senyum.

"Aku suka nama-nama dari bahasa Ibrani, jadi aku ingin kelak Abygail sudah terlahir ke dunia nanti dia akan membawa suka cita dan kebahagiaan dan selalu dilindungi oleh Tuhan."

Joohyun menangkup wajah tampan itu seraya berbisik, "Iya, ayah ugi..."






Sepasang monolid itu pun membentuk crescent, Seulgi memegang tangan Joohyun yang membelai wajah nya.

"Aku pasti akan jadi ayah yang baik untuk Abby nanti..."

Seulgi mempersempit jarak antara dia dan Joohyun, hingga bibir mereka bersentuhan.

"You will be a good dad, baby..."
















Flashback ended




















Menatap lekat-lekat sang kekasih yang tertidur lelap, Joohyun tersenyum mengingat kenangan itu.

More than anything else, Joohyun ingin Abygail saat dia dewasa nanti dia bisa memiliki keberanian dan ketangguhan dari ayah nya.

Doe eyes nya melihat luka-luka di sekujur tubuh pria itu dan beberapa diantara nya sudah lebih baik terutama lebam di wajah Seulgi.




Hati nya masih terasa nyeri tatkala tangan nya mulai menyentuh luka-luka tersebut.

"Luka nya masih merah, tapi seenggak nya udah ngga berdarah lagi..."

Joohyun kembali mengancingkan kemeja Seulgi setelah dia selesai mengolesi obat, lalu tertawa pelan saat dia menyadari kalau dari tadi dia ngomong sendiri karena Abby juga ikut tidur.




"Sayang ?" Joohyun mengelus surai hitam kekasih nya. "Minum obat dulu, ya ?"

Seulgi membuka matanya, namun monolid nya tak lama tertutup lagi. Dia bergerak tak nyaman karena suara 'bip' thermometer yang berada di telinga nya, menunjukkan suhu 38 derajat.

Joohyun mengernyitkan dahi nya, sesuai dugaan nya kondisi Seulgi bisa memburuk karena luka-luka yang belum sembuh buktinya pria bermonolid itu sekarang mengalami demam dan tubuh nya terasa panas.




Mungkin Hari Ini, Esok, Atau Nanti [SR] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang