Bab 1

3.8K 40 9
                                    

Happy reading

Seorang laki-laki menggunakan jas lengkap sedang berjalan di trotoar, sepertinya ia habis makan siang dan mungkin kantornya dekat jadi dia tidak perlu menaiki kendaraan.

"Huftt, kenapa gua malah jalan kesini?" monolognya saat melihat jalan yang agak berbeda, rupanya ia melamun saat berjalan sehingga tidak pokus dan salah jalan.

"Ehh? toko bunga?" ucapnya saat melihat toko disebelahnya. "Jadi pengen beli." katanya lalu masuk kedalam toko.

"Selamat datang kak, mau bunga apa?" kata seorang gadis manis.

Laki-laki ini tidak bisa berkata-kata setelah melihat wajah gadis didepannya. "Halo? kak?" kata gadis itu sembari dadah-dadah didepan wajahnya.

"Ah iya" lalu laki-laki itu tersadar dari lamunannya, saat pertama melihatnya ia langsung mengaguminya.

"Silahkan. Mau bunga kaya apa?" tanya gadis tersebut.

"Mawar." jawab laki-laki ini sembari mengikuti langkah si gadis pelayan toko bunga ini.

"Mawar merah, atau putih?" tanyanya lagi.

"Kamu suka mawar apa?" tanya laki-laki ini sembari tersenyum tipis.

"Emh..Apa yah, kalo saya sih merah." jawabnya.

"Saya ambil mawar merah satu tangkai saja." jawabnya lalu kembali tersenyum sambil menatap lekat wajah gadis tersebut.

Gadis tersebut dibuat salah tingkah juga takut atas apa yang dilakukan laki-laki ini. "Ini kak." ucapnya memberikan bunga pesanannya.

"Bunganya indah, kaya kamu." ucapnya sedikit berbisik dengan keadaan yang ramai, suaranya tidak sampai pada telinga gadis tersebut. "Ini uangnya." katanya memberikan selembar uang pecahan seratus ribu rupiah.

"Bentar kak, kembalinya." jawabnya.

"Gausah, buat kamu aja." ucapnya lalu pergi meninggalkan toko tersebut.

Namun, tidak berselang lama ada anak kecil masuk ke toko tersebut sambil membawa bunga dengan coklat. "Ini kakak cantik ada titipan." katanya sambil tersenyum hingga nampak gigi ompongnya.

"Dari siapa?" tanyanya.

"Gatau, pokoknya kakak itu ganteng." jawab anak kecil tersebut lalu lari keluar toko.

Gadis tersebut geleng-geleng sambil kebingungan, entah orang baik mana yang mengirimkan coklat dan bunga tersebut.

Allen Kaisar Damian, seorang CEO dari perusahaan besar terkenal di Jakarta. Umur 23 Tahun dan sepertinya ia jatuh cinta pada gadis pelayan toko bunga.

Allen lalu berjalan kembali dengan wajah yang berseri-seri, beberapa detik kemudian ponselnya berdering pertanda ada yang menelponnya. Ia langsung melihat ponsel dan menghela nafasnya.

"Halo?!"

"Apaan?"

"Lo dimana sih, sekarang ada meeting goblok! lo bilang keluar sebentar cuma makan siang, sejam gabalik-balik."

"Bentar, gua masi dijalan."

"Kampret, bos sialan. Gausah lama, 3 menit harus udah ada di lobby."

Tut.

"Dih anjir padahal gua bosnya tapi sama sekali gada harga dirinya." ucapnya, lalu masuk kedalam taxi.

3 menit kemudian, Allen sampai dikantornya ia lari terburu-buru kearah lobby. Ternyata sudaha ada orang yang menunggunya dengan bersedekap dada juga wajah yang terlihat masam.

Why im falling in love with little girl? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang