Bab 9

798 17 3
                                    

Happy reading

Fildan melumat bibir Zeyya, awalnya ia melumat dengan lembut dan sangat slowly namun lama kelamaan lumatannya menjadi kasar dan menuntut. Zeyya sampai menepuk-nepuk pundak Fildan karena kehabisan nafas.

Setelah puas melumat ia mulai turun ke leher mulus dan putih milik Zeyya.

"Ahhh Fildan shhh."

Ia mendongkak menatap wajah Zeyya yang menurutnya sangat sexy dengan mata sayu, lalu matanya turun menatap karyanya yang baru saja ia buat dileher Zeyya.

Fildan lalu tersenyum dan menatap Zeyya penuh nafsu, Zeyya yang masih mengatur nafas, ketika mereka bertatapan yang sama samaa saling menatap dengan pandangan sayu satu sama lain.

"May i touch you?" tanya Fildan dengan deepvoice nya.

Zeyya yang sudah terlanjur nafsu itu mengangguk samar, setelah mendapat persetujuan Fildan langsung membuka satu persatu kancing baju oversize Zeyya. Fildan menatap mesum dada Zeyya yang ukurannya kecil namun tidak terlalu kecil.

Perlahan ia mulai menciumi kedua payudara Zeyya dan membuat kissmark juga. Tangan Fildan tidak tinggal diam, ia meraba ke punggung Zeyya untuk melepaskan pengikat tali bra nya dan Zeyya pun membantunya.

"Ahhh geli~"

Setelah terbuka Fildan melempar asal bra tersebut, lalu ia menatap payudaranya terlebih dahulu. "Jangan ditatap terus, malu." ucapnya sembari menutup kedua payudara dengan menyilangkan kedua lengannya.

Sebelum melancarkan aksinya ia terkekeh pelan, Fildan kembali melumat pelan dan tempo slowly dengan tangan yang diam-diam meremas payudara Zeyya.

"Mhhhhhh."

Perlahan lumatan Fildan menjadi kasar dan sangat menuntut, beberapa menit kemudian ia melepas tautan ciumannya dan membiarkan Zeyya mengatur nafasnya kembali.

Fildan tidak diam ia mulai mencium, menyedot dan menggigit pelam nipplenya. "Fildanhh shhhh pelan ahhh." ucap Zeyya sembari meremas lembut belakang rambut Fildan.

Fildan yang mendengar desahan dan diremas belakang rambutnya oleh Zeyya itu semakin terangsang, ia mulai turun menciumi perut rata ketika sampai dicelana hot pants Zeyya, Fildan langsung menarik celananya.

Ia langsung menarik celana sampai terbuka sembari menciumi kulit mulusnya, Fildan menyentuh vagina dan mulai memainkan jari-jarinya di klitorisnya.

"Ahhh geliii~"

"Fildanhh stop it eunghhh."

Fildan mendadak tuli, ia tidak menggubris apapun yang diucapkan oleh Zeyya. Lalu memasukkan jari tengahnya kedalam vagina pink milik Zeyya secara perlahan. "AKHHHHHH HIKS SAKITTT."

"Fildan hikss keluarin hiksss..."

"Sakittt....."

Fildan langsung menatap Zeyya yang sedang menangis ia pun mencium Zeyya kembali agar mengalihkan rasa sakitnya, perlahan namun pasti ia mulai mengocok vaginanya dengan jari.

"Eunghhhh ahh sakithhh eunghhh enak ahh" racaunya keenakan setelah dirasa Zeyya semakin nyaman, Fildan kembali memasukkan jarinya kedalam vagina.

"Hiksss enakk ahhh"

Ia mulai mempercepat temponya hingga Zeyya mendapatkan orgasmenya, setelah itu Fildan membuka boxernya dan mulai menggesek-gesekkan penisnya pada vagina Zeyya.

"Ahhhh emhhh" Fildan mendesah pelan ia terus menggesek-gesekkan penisnya hingga tegang sempurna, lalu ia mulai sedikit mengocoknya.

Fildan mengerahkan penisnya yang siap akan masuk. "Kalo sakit cakar aja punggung gua, atau gigit aja bahu gua." ucapnya lalu Zeyya mengangguk sembari masih terisak dengan nafas yang memburu.

Why im falling in love with little girl? (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang