0.3 : Masuk Angin?

1.2K 170 27
                                    

Caca POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caca POV.

Setelah makan tadi kita berjalan bersama keluar dari kantin, seperti biasa kak zi selalu menyamakan langkah kakinya dengan langkah kakiku.

"Kamu pulang naik apa?" tanya kak zi.

"Ojek kaya biasa" jawabku singkat.

"Saya mau menawarkan pulang sama saya lagi, tapi-" balasnya sambil berhenti berjalan.

Aku ikut berhenti berjalan dan melihat ke arahnya menunggu lanjutan dari omongannya.

"Saya bawa motor, takut kamu kena terlalu banyak angin. Nanti jadi masuk angin" lanjutnya.

Aku terkekeh pelan mendengarnya, alasan macam apa itu hey? sungguh dia bahkan mempedulikan angin yang akan kena ke diriku.

"Aku naik ojek sama aja motorkan? sama kena anginnya juga.

Jadi mending kakak anterin aku" ucapku.

Kulihat dia membuat ekspresi seperti terkejut lalu menggeleng cepat.

"Nanti kamu beneran masuk angin gimana?" kata dia.

Akhirnya pecah tawaku, aku tak tau bagaimana menggambarkan bagaimana ekspresi kak zi saat ini, kurasa dia juga khawatir.

"Aku juga sering naik ojek tau, aku gak selemah itu sampe gampang masuk angin" jelasku sambil melanjutkan jalan.

Dia ikut berjalan lagi disampingku dan kulirik dia dengan sedikit mendongak melihat ke arah wajahnya.

"Kamu tunggu digerbang saja, saya ambil motor saya dulu"

"Kak tapi, aku gak bawa helm" cegatku sebelum dia melangkah pergi.

Dapat kulihat dia tersenyum tipis.

"Saya bawa 2 helm"

Setelah meguncap itu kulihat dia sedikit berlari menuju parkiran motor yang lumayan jauh dari tempat kita berjalan ini.

Aku tersenyum melihatnya.

Di atas motor kita juga tidak banyak berbicara, aku duduk nyaman di atas motornya ini dengan sedikit memberi jarak antar dudukku dengannya.

"Ada es krim di dekat sini, saya dengar dari kawan katanya enak" kata kak zi sambil sedikit berteriak.

Aku memajukan badanku untuk mendengar lebih jelas suaranya, membuat tubuh bagian depanku menempel pada punggungnya.

Affection • SummerzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang