0.9 : Maaf

853 171 17
                                    

Author POV

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Author POV.

4 sekawan itu terlihat baru saja menyelesaikan kelasnya dan sedang memasukkan barang bawaan mereka ke dalam tas masing-masing.

"Kantin yuk?" ajak cindy.

"Eh gue balik duluan ya" ucap caca terlihat sedang terburu-buru.

"Lah? mau kemana lo? buru-buru amat?" tanya kirana keheranan.

"Nenek gue nyuruh main kesana. Oh iya kalau butuh apa-apa lansung samperin ke rumah gue aja, hp gue rusak kemarin kemasukan air" jelas caca panjang.

Cindy, mira dan kirana beneran terheran-heran dengan sikap caca.

Caca lalu berpamitan dan meninggalkan mereka bertiga, cindy dan mira bertatap seperti mengirim sinyal satu sama lain.

"Ngehindar dari siapa deh dia?" tanya kirana yang lebih peka duluan.

"Lagi berantem sama doinya kali" jawab cindy sambil terkekeh, mira yang tau juga terkekeh.

"Emangnya caca punya doi ya?" kirana mendongak mencoba mengingat siapa orang yang sedang dekat dengan caca.

"Tolol" ucap cindy sambil menjitak kepala kirana.

"Anjingg! sakit, emang siapa sihh?"

"Kak zi" bisik mira kepada kirana, lalu mulut kirana membentuk huruf o mengerti.

Ketiganya berjalan menuju kantin, sesampainya disana mereka mencari tempat duduk lalu merundingkan pesanan mereka.

"Yakali berantem sama kak zi" celetuk kirana tiba-tiba.

"Nebak doang yaelahhh, gak mungkin juga kayaknya" timpal cindy.

"Sore" sapa seseorang tiba-tiba membuat cindy, mira, dan kirana mendongak ke orang tersebut.

"Oh, soree kak zi" sapa balik ketiganya.

"Loh tumben kok betiga saja? cacanya mana?" tanya zivanka lansung.

Mira dan cindy yang mengerti situasinya lansung memilih diam saja, dan sayangnya temannya satunya itu kurang pintar membaca situasi.

"Tadi pulang duluan kak, buru-buru ada sesuatu gitu sih katanya" jawab kirana, zivanka mengangguk paham.

"Oalah begitu. Memangnya caca ganti nomor telefon ya ki? saya telfon dan kirimi pesan dari kemarin tidak diangkat dan tidak ada balesan" tanya zivanka lagi.

Cindy berusaha menendang kaki kirana yang duduk di depannya dari bawah meja, berharap kirana pintar membaca situasi dan tidak memberi tau zivanka.

"Kalau itu sih tadi caca bilangnya hpnya lagi rusak, terus katanya lagi kalau butuh sesuatu sama dia lansung ke rumah dia aja" jelas kirana.

Mira sudah menghela nafasnya dengan berat, sedangkan cindy sudah memaki-maki kiana di dalam hatinya.

"Terimakasih infonya kirana. Saya duluan kalau begitu, mari mira, cindy" ucap zivanka sambil tersenyum dan berjalan pergi dari sana.

Affection • SummerzTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang