38🔫

196 17 19
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





Hi, i'm back.


.

.

.

Bagaimana kabar kalian? Ngomong-ngomong, author minta do'a nya ya agar semua urusan Author cepat selesai. Aamiin.

.

.

.

Syukron🤗🙏


***


“Ta ... Ta-Tara.”

Deg!

Mata Batara yang semula terpejam, langsung terbuka dengan jantung yang seakan-akan berhenti berdetak. Lelaki itu menurunkan pandangan nya, menatap tidak percaya ke arah Rere yang tengah berusaha membuka mata sambil memegang lengan sang suami.

Senyum Batara terukir indah, dengan tangan bergetar Batara mengusap pipi Rere pelan. “Rr-Re? Kamu sadar, Sayang?”

Air mata bahagia menetes bersamaan dengan anggukan lemah yang Rere berikan, wanita itu berusaha menurunkan oksigen dari mulut nya, dengan sigap Batara langsung membantu sang empu. Mata Rere terpejam dan kembali terbuka dengan pelan, bibir tipis itu bergerak berusaha mengatakan sesuatu.

Batara mengangguk, mengusap air matanya kasar. “Katakan Sayang, pelan-pelan!” intruksi Batara dengan lembut, tangannya terulur memencet berkali-kali tombol yang tertempel di dinding dengan kasar.

Mata Rere kembali terpejam, dengan pelan tangan wanita itu memegang punggang tangan Batara yang menempel di pipinya. Ia menarik nafas, masih berusaha mengatakan sesuatu.

“Ta ... Tar—rah ....”

Batara mengangguk sambil tersenyum, lelaki itu menoleh ke arah pintu. “Dokter? Suster?!” teriak Batara kencang, dan kembali menatap sang empu. “Iya Sayang, ini saya.”

Senyuman manis terbit di wajah pucat Rere, ia menatap dalam Batara dengan mata yang berkaca-kaca. “Ja-jang ... jangan tinggalin a-ak-akuh ...” gumam Rere sangat pelan dengan susah payah.

Batara menggeleng cepat, lelaki itu kembali menoleh ke arah pintu. “Suster?! Dokter?!” teriak Batara semakin kencang, sebelah tangannya terus menerus menekan tombol tanpa henti. Berharap, jika Dokter maupun Suster cepat datang.

Tatapannya kembali menatap lekat Rere, kecupan yang Batara berikan di kening isterinya membuat sang empu memejamkan mata dengan air mata yang mulai mengalir.

THE POLICE [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang