💍Delovia «11»💍

9 3 18
                                    

Malam tiba dan kegiatan belajar mengajar di High School Florentia, berakhir beberapa jam lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Malam tiba dan kegiatan belajar mengajar di High School Florentia, berakhir beberapa jam lalu. Begitu juga dengan Garwin, malam itu ia duduk dengan tenang di dalam mobil yang dikendarai oleh supir pribadinya menuju Kota Geranium untuk membantu persiapan pertandingan Oskandor.

Tapi di tengah jalan, Garwin tiba-tiba merasa aneh. Ia menatapi bulan purnama yang sedang bersinar indah pada malam itu, tanpa bintang-bintang. Lalu semakin merasa aneh, ia memutuskan untuk turun dari mobil.

"Pak Floyd, turunkan saya di sini."

"Baik Pak."

Dengan penuh tanda tanya, Floyd menghentikan laju mobilnya dan Garwin keluar dari mobil sambil menatapi keadaan di sekitarnya. "Tolong serahkan barang-barang saya pada Pak Norwick."

"Tapi, kenapa Anda tiba-tiba turun dari mobil? Kita masih jauh untuk sampai di Kota Geranium."

"Jangan banyak tanya, pergi saja dan laksanakan perintah saya."

"Tidak apa-apa, kalau saya tinggalkan Anda?"

"Lakukan saja, Pak Floyd."

"Baik."

Floyd menyalakan mobilnya lagi dan melanjutkan perjalanan, sementara Garwin berdiri di pinggir jalan sambil menatapi mobilnya jalan hingga menghilang dari pandangannya. Garwin semakin merasa aneh, seperti ada seseorang yang mengikutinya. Takutnya jika orang itu membahayakan nyawa Floyd, makanya Garwin memilih turun dan mencoba memancing keluar seseorang yang mengikutinya itu.

Dan benar yang dirasakan Garwin, muncul sosok berjubah ungu kehitaman yang melompat ke arahnya dari belakang. Sosok itu melayangkan pukulannya dan mengenai Garwin, terjadilah ledakan yang cukup dahsyat hingga kabut asap sulit disingkirkan.

"Aku sudah merasa tidak beres sedari tadi, dan penyebabnya ternyata kau," ucap Garwin yang terlihat baik-baik saja karena berhasil menghindari serangannya.

Sosok yang menyerangnya itu, tak lain adalah Aydin sendiri. Garwin mengenalinya, bocah itu dulunya adalah muridnya sendiri. Aydin belajar menggunakan sihir berkat les privat dari Garwin, tapi bocah itu berkhianat dan menjadi anak buah Dayten. Kejadian itu sudah lewat 5 tahun lalu.

"Ini sudah yang kesekian kalinya, aku diserang oleh muridku sendiri."

"Pak Garwin kelihatannya sedang bahagia, ada apa ini?"

"Bocah sepertimu, tidak akan mengerti."

"Aku bukan lagi bocah! Besok aku akan berusia 15 tahun dan aku sudah remaja! Jadi jangan pernah memanggilku bocah!"

"Oh, benarkah?"

Tiba-tiba muncul lingkaran hitam yang cukup besar tepat di samping Garwin, mirip seperti black hole. Dari lingkaran hitam itu, keluarlah semburan api yang sangat dahsyat. Garwin kelihatannya tidak berhasil menghindar, api itu menyembur dalam hitungan detik dan kabut asap kembali bermunculan.

Delovia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang