PART 7

591 55 17
                                    

Julukan bajingan menjijikkan saja belum pantas untukku. Boun merenung sambil menatap Prem yang terbaring telanjang,tertidur pulas berbantalkan lengannya.

Obatnya mungkin sudah bereaksi, atau dia kelelahan gara-gara perbuatanmu dasar bajingan! Boun mengutuk dirinya sendiri. Tega-teganya dia memuaskan nafsunya diatas tubuh Prem yang sedang sakit.

Tapi kelembutan Prem saat membisikkan kalimat 'tidak apa-apa' benar benar membuatnya lepas kendali.

Boun menggertakkan giginya, dia tidak boleh lepas kendali lagi.
Dengan lembut diletakkannya kepala Prem di bantal, dan diselimutinya tubuh telanjang Prem dengan selimut tebal. Saat itulah bel apartementnya berbunyi, Boun mengernyit lalu meraih jubah tidurnya yang tersampir di kursi.

Ketika melihat dari lubang di atas pintu, dia melihat Pharm dan Drake berdiri disana, dengan enggan dia membuka pintu apartemennya dan berkacak pinggang di pintu yang terbuka, "Kenapa kalian bisa datang berdua disini?" tanyanya curiga.

Pharm mengangkat alisnya, "Sungguh penyambutan tamu yang tidak sopan, kau kan yang meminta aku datang?"
Boun menatap Pharm sekilas lalu menatap Drake yang sedang tersenyum, "Dan kau? Kenapa kemari?"

Drake hanya menunjukkan setumpuk berkas kepada Boun. Sambil menarik napas panjang Boun membuka pintu lebar-lebar dan mempersilahkan masuk,. "Silahkan masuk kalau begitu. Drake, ijinkan aku berganti pakaian yang pantas sebelum melihat berkas-berkas itu, oh iya Pharm, Prem masih tidur."

"Tidak hanya tidur kurasa." Pharm memandang penampilan Boun yang acak-acakan dengan tatapan mencela.
Dan ketika Boun tidak membantah melainkan hanya tersenyum kecut, matanya membelalak tidak percaya. "Maksudmu...kau..?" Pharm kehilangan kata-kata, "Astaga Boun tidak kusangka kau menjadi maniak seks separah itu sampai tega-teganya meminta orang yang sedang sakit untuk melayanimu!!!" serunya blak-blakkan, "Mana dia? aku harusnya merekomendasikan dia dirawat di rumah sakit, bukannya disini, kalau disini bersamamu sepertinya dia bukannya sembuh malahan tambah parah!!!"

Drake tampak tidak peduli dengan pertengkaran dua orang di depannya, dia sibuk melihat-lihat ruangan apartement itu. "Wah, apartement yang bagus... mungkin aku bisa beli satu disini." gumamnya santai.
Boun melotot ke arahnya, lalu dengan sebal melangkah ke kamar, Pharm mengikutinya.

Prem sedang tertidur pulas saat Pharm mendekat ke arahnya, dan menyentuh keningnya. "Panasnya seperti api, mungkin aku harus membawa sample darahnya ke lab untuk memastikan dia tidak terkena demam berdarah...."

Pharm mengernyit menyadari Prem telanjang di balik selimutnya. "Aku masih tidak habis pikir kau menidurinya pada saat seperti ini... aku tak tahu dia siapamu Boun, setahuku kau masih berpacaran dengan artis cantik itu dan sekarang tiba-tiba kau sudah tinggal serumah dengan karyawanmu sendiri.."

"Tidak tinggal serumah, aku tinggal di rumahku sendiri, apartemen ini ku belikan untuknya."

Pharm mengangkat alisnya, "Oh ya? Kalau begitu berapa malam kau di rumahmu sendiri dan berapa lama kau tidur disini?" dengan cekatan, Pharm memeriksa Kondisi Prem dan menyiapkan suntikan dari tas kerjanya untuk mengambil sample darah Prem.

Sementara itu Boun kehabisan kata-kata untuk menjawab pertanyaan Pharm.

"Kau benar." Boun mengangkat bahu, "Sejak tidur bersamanya pertama kali, aku tidak pernah membiarkannya tidur sendirian lagi tiap malam."

"Bagaimana ceritanya kalian bisa menjalin hubungan? Seingatku tingkat peluang pertemuan antara sang CEO dan staff biasa sangat kecil. Sebenarnya sampai sekarang pun aku masih bertanya-tanya Boun, Drake juga tidak mau menjelaskan apapun, ku kira..."

"Bukan urusanmu Pharm, tidak ada yang aneh dalam hubungan ini, dua orang setuju untuk saling memenuhi kebutuhan itu saja, dan aku menolak menjawab apapun kepadamu." Boun menjawab dengan tajam.

A ROMANTIC STORY ABOUT YOU AND ME (BOUNPREM VER)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang