annyeong! tadinya aku mau update chapter ini weekend nanti, tapi berhubung hari ini aku dapet boom vote jadi update sekarang dehh, yeayyyyy!! hehehe..
btw btw ada titipan foto dari Fattan nih, katanya semangat yang mau dan sedang ujian!
🌷🌷🌷happy reading🌷
***Aeyla's POV
Setelah kejadian di Istanbul beberapa hari yang lalu, gue cukup sadar dengan perubahan sikap Fattan yang jadi lebih pendiam dan irit bicara, gue tau dia bohong waktu dia bilang gapapa, meskipun kami berdua ngga pernah membahas tentang anak, dan ngga pernah saling bertanya tapi gue tau Fattan punya harapan.
Ya jujur aja gue juga sedikit kecewa, sedikit yaa, soalnya udah berharap duluan taunya belum rezeki hehe.. but i'm okay! Gue beneran baik-baik aja.
Hari ini rencana nya gue sama Fattan mau naik balon udara, suami gue yang ganteng itu sebenernya ga begitu suka naik yang kaya gini, tapi demi gue dia mau.
"Sayang ayo, aku udah siap." Ajak gue pada Fattan yang sedang duduk di balkon, oh selain jadi lebih pendiem Fattan juga jadi banyak ngelamun, gue sengaja ngga mau nanya, takut liburan gue sama dia jadi berantakan.
"Sayanggggg.."
"Iyaa ayo." Fattan dateng sambil senyum natap gue.
"Istriku cantik banget sihh." Ya kalian tau sendiri ujungnya gimana, muka gue langsung merah kayak kepiting rebus.
"Dih gombal!"
Aeyla's POV end.
***
Author's POV
"Makasih karena udah mau bantu aku untuk wujudin mimpi aku Ay." Bisik Fattan sambil memeluk Aeyla dari belakang.
Tidak ada orang di atas balon udara ini selain mereka berdua dan petugas, karena Fattan sengaja menyewa hanya untuk mereka berdua.
"Makasih karena udah bikin aku bahagia." Tanpa menjawab Aeyla mengangguk lalu menoleh ke belakang.
"Ganteng banget pacar halal aku." Ucap Aeyla yang berhasil membuat Fattan membuang wajahnya malu.
Tidak, biasanya tidak begini, hanya saja ini serangan mendadak dari Aeyla.
"Mau punya anak berapa Ay?" Tanya Fattan tiba-tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
love countdown [END]
Teen FictionAeyla Pradipta dan Fattan Dirlangga. Kedua mahasiswa yang belum genap berusia 22 tahun ini harus rela tak rela melepas masa lajang mereka karena tuntutan orangtua yang meminta keduanya menikah. Perjodohan yang tiba-tiba yang membuat mereka tidak b...