20

331 28 3
                                    

Setelah 2 hari berlalu di Apartemennya, Luhan dan Baekhyun masih belum bisa memikirkan apapun untuk rencana mereka

"Aku harus bagaimana?" Tanya Luhan sambil menangis palsu didepan Xiumin dan Baek

Kring,, kring

Luhan menatap Baek dan Xiumin bergantian dengan matanya yang membelalak

"Siapa?" Tanya Baek penasaran

"Sehun" Miris Luhan

"Untuk sementara kau ikuti saja apa yang Sehun perintahkan. Lagipula kau dengan Sehun kan beda kantor" Ujar Xiumin

"Gereuyeo?" Tanya Luhan masih panik

"Hm"

Luhan pun memberanikan diri untuk mengangkat telepon dari Sehun

"Yeobbeoseyo"

"Mwo?!"

"Ah jeongsuamnida"

"Ne"

Setelah percakapan itu, ekspresi Luhan terlihat sangat datar, dan wajahnya pun terlihat pucat

"Gwaenchana?" Tanya Xiumin

"Angwaenchana" Teriak Luhan

"Wae" Baek pun ikut berteriak

"Besok, Sehun akan mulai menjalankan tugasnya dan dia akan melakukannya di perusahaan kita?!" Teriak Luhan tak terima

Singkat cerita, pagi harinya Baekhyun bersamaan dengan Xiumin dan Luhan bersiap untuk pergi bekerja seperti biasa

Tapi tentu saja ada perbedaan yang kentara, seperti Luhan yang dengan malasnya bergerak, terlihat lesu namun itu memang sengaja dibuat-buat agar samapi ke kantor lebih lama

"Aku tidak tahu apakah akan baik-baik saja hari ini" Gumamnya ketika semua sudah siap dan masuk ke mobil

Xiumin menyetir mobil dan disampingnya Luhan yang dengan lemas menyenderkan kepala di kaca mobil

"Kau seperti tisu basah saja. Lemas sekali" Hujat Baek

"Jangan menggangguku" Sinis Luhan

"Kau ini kenapa?" Tawa Xiumin

"Sehun selama ini juga tidak pernah melakukan hal bodoh padamu, asumsi mu saja yang membuat Sehun terlihat menyebalkan" Lanjut Xiumin

"Aku tahu. Karena aku bodoh pada hari itu jadi aku takut" Jawab Luhan

"Apa aku bolos kerja saja?" Lanjutnya miris

~~~

"Aku tidak mau masuk" Teriak Luhan ketika Xiumin dan Baek menariknya masuk kantor

"Kau tidak malu? Banyak yang memperhatikanmu" Ujar Baek

"Aku mau pulang saja" Kata Luhan masih teriak

"Kau ini" Kesal Xiumin lalu pergi masuk ke kantor dan diikuti Baek

Luhan yang merasa bersalah dengan apa yang dilakukan akhirnya terpaksa ikut masuk ke dalam kantor dan mengejar kedua sahabatnya

"Kalian marah?" Tanya Luhan sambil mengikuti langkah Xiumin dan Baek namun tak digubris

"Mian" Mohon Luhan ketika sudah masuk lift

"Aku kan sudah masuk kantor, kenapa kalian masih marah?" Tanya Luhan

Pintu lift yang hampir tertutup ditahan oleh sosok dengan tangan yang gagah karena urat-urat tangannya terlihat menonjol

"Sehun" Gumam Luhan

Baekhyun dan Xiumin hanya bisa menatap temannya bersamaan dengan wajah kebingungan

"Sepertinya tadi ada keributan Baek" Tanya Sehun pada Baekhyun yang kini berdiri disampingnya

"Ah iya" Jawab Baek bingung

"Kau ada pemotretan hari ini?" Tanya Sehun kepada Xiumin

"Iya" Singkat Xiumin

Sedangkan Luhan yang berdiri membelakangi ketiganya dipojok kanan depan tombol lift hanya bisa menunduk, takut jika dia yang harus ditanya

"Kalau kau? Kenapa harus membuat keributan?" Tanya Sehun tiba-tiba

Suasana seketika mencekam bagi Luhan, rasanya sesak dan ia ingin keluar cepat dari lift

"Hei"

Sungguh, Luhan tidak ingin mendengar suaranya lagi

"Hei Luhan" Teriak Xiumin mengejutkan

"Kau tidak mau keluar lift" Kata Xiumin karena pintu lift baru saja terbuka

Dan dengan cepat Luhan pun langsung keluar dan berlari ke ruangannya

~~~

"Aku kasihan melihat Luhan, dia sepertinya tertekan" Ujar Baek ketika berada di ruangan Chanyeol

"Dia hanya terlalu berasumsi, Sehun tidak akan melakukan hal bodoh hanya karena Luhan menumpahkan minuman ke kemejanya" Jelas Chanyeol

"Tapi dia terlihat sangat tertekan" Lanjut Baek mengingat betapa menyedihkannya ekspresi Luhan

"Kenapa kau bahas orang lain? Harusnya kau bahas soal kita" Kata Chanyeol dengan nada manjanya

Baek terkejut, jarang sekali Chanyeol memperlihatkan tingkah manja, sekalipun ketika bersamanya

"Kau kenapa?" Tanya Baek sedikit meledek

"Tidak. Aku hanya merindukanmu" Manja Chanyeol yang langsung memeluk pinggang Baek yang berdiri di samping kursinya

"Kau ini seperti tidak pernah bertemu ku saja" Ujar Baek tapi tetap membalas pelukan Chanyeol dan mengelus kepalanya

"Sudah lama kita tidak pergi berkencan" Kata Chanyeol tiba-tiba

"Bagaimana jika besok malam kita pergi makan?" Tanya Baek

"Setuju" Senang Chanyeol

Kring,,, Kring,,,,

Chanyeol mengangkat telepon kantornya yang sudah pasti dari resepsionis

"Siapa?"

"Saya tidak ada janji"

"Baik. Suruh saja masuk"

"Ada yang mau datang?" Tanya Baek

"Iya. Tapi aku tidak tahu siapa yang datang, katanya keluargaku" Santai Chanyeol

"Apa mungkin tuan Yesung?" Pikir Baek

"Tidak mungkin resepsionis tidak mengenal ayahku" Kata Chanyeol yang langsung memegang tangan Baek untuk melanjutkan manja-manjanya

"Tidak enak jika dilihat keluargamu" Ujar Baek melepas tangan Chanyeol

"Aku hanya memegang tanganmu, bukan mencium mu" Sarkas Chanyeol yang langsung mengalihkan tatapannya pertanda bahwa dia marah

"Kau ini" Tawa Baek yang meluruskan tatapan Chanyeol agar kembali kepadanya dan mendekatkan wajahnya hingga hanya berjarak beberapa senti saja

Krekk

Dengan posisi yang masih sama bahkan tangan Baek masih setia menangkup wajah Chanyeol, keduanya menoleh ke arah pintu bersamaan

Tatapan Chanyeol dan Baekhyun langsung tertuju pada sosok yang berdiri tepat didepan pintu

"Hai Chanyeol" Sapa seorang wanita tiba-tiba masuk

"Kyungsoo"

-
-
-
-
-
-
-

Part selanjutnya Kyungsoo mungkin bakal lebih sering muncul di antara ChanBaek, tapi kenapa harus ada Kyungsoo? Pokoknya tunggu ya 🤭😂😂

Jangan lupa vote dan komennya yah, biar aku bisa lebih semangat buat lanjutin cerita ini 💪

ComplicatedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang