MWE//05

85 2 0
                                    

Jam sudah menunjukan pukul 10 pagi dan Naya pun baru menyelesaikan pekerjaan serta baru pulang dari berbelanja kebutuhan dapur.

Cape sekali rasanya karena menurutnya rumah baru yang dia diami ini sedikit besar jadi agak susah membersihkannya sendiri, tapi bukan masalah bagi Naya daripada berantakan dia akan lebih tak suka jika berantakan.

Naya pun merebahkan setengah badannya di atas sopa lalu bagian kaki dia biarkan tergantung bebas di bagian pegangan sopa.

"Ah akhirnya selesai juga..gila nih rumah besar banget" keluh Naya pada dirinya sendiri sambil menyusuri tiap inci langit langit rumah.

"Biasanya gue kalo bersih bersih gini dibantu sama bunda, tapi sekarang gue harus mandiri dan sudah bersuami juga" monolog nya di tengah ruang tamu yang sepi itu.

Saat tengah melamun hp Naya tiba tiba berbunyi tanda ada yang menelepon, dia pun segera meraih hp nya yang ada di atas meja lalu menekan tombol hijau pada layar. Ternyata yang nelpon adalah Alka, abang Naya.

"Asalamuallaikum abang kesayangan Naya.." ucap girang Naya setelah tau Alka yang menghubungi.

"Waalaikumsalam. Girang banget,hmm" sahut Alka diseberang sana.

"Iya dong kan abang yang nelpon" jawab Naya tak berhenti tersenyum dari rebahannya itu.

"Gimana rasanya hari pertama nikah?" Tanya Alka penasaran.

"Ya gak gimana gimana. seperti pesan abang, Naya harus memulai tanggung jawab yang besar sebagai istri" ucap Naya sedikit cemberut karena mengingat akan perjodohan.

"Bagus deh kalo gitu, adek abang emang pintar. Kamu disana baik baik ya, jangan suka ngelawan perintah suami kamu" nasehat Alka di seberang sana pada sang adek.

"Iya abang ku sayang, Naya bakalan ingat semua pesan dari abang" ucap Naya terkekeh.

"Sering sering ya kunjungin Naya disini" lanjut Naya mulai berkaca kaca.

"Iya nanti abang bakalan sering jenguk Naya kok. Tapi abang gak janji, kamu tau sendiri kan perusahaan Ayah sibuknya gimana? Abang harus bantu handle juga" ujar Alka tak berjanji pada sang Adek.

"Iya gpp, abang yang sehat ya disana. Jangan lupa makan walaupun banyak kerjaan, jangan suka bikin Naya khawatir terus" ucap Naya yang sudah menangis tanpa suara.

"Iya sayang, abang gak bakalan bikin Naya khawatir. Tenang aja"

"Yaudah kalo gitu abang tutup ya telponnya masih ada kerjaan soalnya, nanti abang telpon lagi" ujar Alka

"Yaudah kalo gitu, asalamuallaikum" sahut Naya berpamitan lalu dibalas oleh Alka sesudah itu mereka pun mengakhiri panggilan.

Naya pun meletakan kembali hp nya di atas meja lalu mengusap bekas tetesan air mata di pipi, dia berpikir sejenak entah apakah yang dia pikir dan pada akhirnya dia tak sadar tertidur di sopa dengan posisi kaki setengah berjuntai di pegangan sopa.

🌱🦊🐰🐭🌱

Setelah hampir setengah hari pergi, akhirnya Elgar pulang. Hal pertama yang dia lihat setelah memasuki rumah adalah bersih, dia tau pasti Naya yang membersihkan semuanya.

Elgar menyelidiki sekitar dengan mata dia tidak melihat keberadaan Naya. Mungkin di kamar.

Lalu Elgar pun berjalan ingin menaiki tangga menuju kamar, betapa terkejutnya dia melihat Naya dengan posisi tidurnya sekarang di sopa.

Karena melihat istrinya itu kelelahan sampai tertidur pula, Elgar pun berinisiatif menggendong Naya ala bridal style menuju kamar.

MARRIED WITH ELGARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang