MWE//12

55 4 0
                                    

Setelah kejadian tadi tak sadar Naya tertidur di pelukan hangat Elgar, dengan keadaan yang masih memakai seragam lengkap.

Berbeda dengan Elgar yang dari tadi tidak bisa tertidur melainkan hanya memandang wajah istri cantiknya itu tertidur dengan damai.

Setelah puas memandangi wajah sang istri Elgar, perlahan melepaskan pelukannya lalu beranjak keluar kamar.

Namun sebelum itu Elgar sempat berbisik pada Naya yang sedang tertidur sebelum pergi ke dapur.

"Maaf..i love you" entah angin dari mana kali ini Elgar berucap seperti itu lalu memberanikan diri mengecup hangat kepala Naya yang beraroma strawberry, sepertinya itu sudah menjadi candu baginya. Dia menyukai aroma strawberry yang dipakai oleh Naya.

Setelah itu Elgar meninggalkan Naya yang tertidur di kamar lalu dia menuju dapur menghampiri Senia, Ibundanya yang sedang memasak menu makan siang.

"Udah bangun? Naya mana?" Ujar Senia pada anak semata wayang nya yang sedang mengambil minum di dalam kulkas.

"Tidur" ucap Elgar seadanya, emang dasarnya Elgar ini gak diluaran maupun di rumah emang irit sekali ngomong.

"Yaudah Mama siapin makanan terus kamu bawa ke atas ya buat Naya makan" titah Senia yang langsung diangguki oleh Elgar.

"Kasian dia pasti kecapean"

"Papa perjalanan dinas seminggu, Mama mau ditemenin?" Tanya Elgar pada Senia, karena semenjak nikah Elgar memang tak ikut orang tuanya lagi satu rumah jadi dia sedikit khawatir Mama nya itu sendirian di rumah apalagi Papa nya sering sekali keluar kota untung mengurus anak perusahaan.

"Boleh"

"Mama juga mau quality time bareng mantu cantik Mama" ucap girang Senia yang sudah selesai meletakan dua piring nasi plus lauknya untuk sang Anak.

Elgar mengangguk lalu membawa nampan yang disiapkan tadi naik ke atas menuju kamar.

"Nay..Naya hei" panggil Elgar membangun kan Naya yang sedang tertidur pulas.

"Bangun makan dulu" sekali lagi Elgar membangunkan sang istri sambil mengelus surai lembut rambut nya.

Naya yang terusik langsung melengguh, terlihat sekali bekas jejak airmata kering di wajah nya.

"Ah aku ketiduran ya" senyum Naya lalu membangunkan diri.

Elgar tersenyum melihat wajah manis sang istri "ganti baju dulu habis itu baru makan"

"Tapi baju aku kan gak ada disini" ujar Naya bingung.

"Udah pakai baju aku aja dulu nanti kita pulang ke rumah ambil baju, Mama nyuruh nginap disini sampai Papa pulang dari perjalanan Dinas" Naya pun mengangguk lalu beranjak memilih baju Elgar yang menurutnya cocok untuk dipakai setelah itu dia berganti ke dalam kamar mandi.

Seperti yang dipikirkan leher Naya penuh dengan tanda kemerahan saat melihat pantulan wajah nya di cermin, untung saja tadi dia memilih baju turtleneck warna hitam milik Elgar agar lehernya tertutupi.

Setelah selesai berbenah diri di kamar mandi, Naya pun keluar. Pandangan pertamanya dia lihat sudah pasti ada Elgar yang sudah lengkap dengan baju kantoran.

Seperti biasa setelah pulang sekolah Elgar langsung kerja setengah hari di perusahaan pusat milik Papa nya menjabat sebagai sekretaris kedua, hitung hitung dia training sebelum nantinya fix menjadi penerus perusahaan WGroup, perusahan yang real dibangun oleh Winata Papa nya Elgar.

Elgar terpukau melihat tampilan Naya sekarang dengan baju turtleneck miliknya yang kebesaran sedikit diatas lutut lalu lengannya yang menutupi seluruh tangan, ditambah lagi Naya mencepol bebas rambut nya menambah kesan manis nan seksi secara bersamaan.

MARRIED WITH ELGARA (ON GOING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang