Tit..tit..tit..
Bunyi alarm yang menunjukan pukul 03.35 subuh, Naya terbangun dari tidurnya. Betapa terkejutnya dia saat melihat posisinya sekarang.
Guling yang sebagai penghalang sudah hilang entah kemana, sementara Naya bukannya tidur di bantal malah tidur beralaskan tangan Elgar serta sebelah tangannya pun berada di atas dada Elgar.
Cepat cepat dia memposisikan dirinya menjauh dari manusia disamping nya itu. Sendainya Elgar yang lebih dulu bangun bisa gawat kalo sampai dia salah paham.
Naya pun mengatur nafasnya yang barusan tercekat, setelah teratur dia pun merapikan rambutnya yang sedikit acakan lalu meraih jam diatas meja.
"Elgar..." Panggil Naya membangunkan Elgar yang sedang tertidur dengan damainya.
Tidak ada pergerakan. Sekali lagi Naya mencoba membangunkan suami nya itu "Elgara.." akhirnya ada balasan dari Elgar.
"Hmm?" Dehem Elgar sambil memposisikan matanya dengan cahaya.
"Bangun sholat dulu" ucap Naya sambil mencepol bebas rambut layer sedadanya itu.
Elgar pun bangun dari tidurnya lalu duduk di tepi ranjang masih berusaha mengumpulkan nyawanya yang barusan dimatikan sementara.
"Lo sholat dirumah atau ke masjid? Biar gue siapin air panas buat lo mandi" ujar Naya, bagaimanapun juga dia harus belajar jadi istri yang baik dan memenuhi kebutuhan suami.
"Masjid" satu kata itu keluar dari mulut Elgar, dan langsung saja dilaksanakan oleh Naya untuk menyiapkan air untuk Elgar mandi.
Setelah sepuluh menit menunggu, Naya pun selesai lalu keluar kamar mandi mempersilahkan Elgar untuk mandi.
Sementara Elgar lagi mandi, Naya juga berinisiatif memilihkan baju kokoh untuk dipakai Elgar. Dia mengambil satu sarung lalu baju kokoh berwarna abu abu beserta sejadah nya juga dia siapkan lalu meletakannya diatas ranjang untuk dikenakan Elgar nanti.
Elgar terpaku saat melihat bajunya sudah disiapkan ini adalah sesuatu yang baru baginya.
Tanpa pikir panjang Elgar pun mengenakan semua yang disiapkan oleh Naya lalu sejadah yang disampirkan pada bahu kiri, dia juga sedikit menggunakan pewangi non alcohol pada baju kokoh nya.
Sungguh Naya terpesona sekali melihat ketampanan Elgar yang berlipat lipat setelah memakai baju kokoh.
Cowok itu lebih baik sholat di masjid diwaktu subuh, tapi bukan berarti ga boleh imamin istrinya di rumah.
"Gue pergi dulu" ucap Elgar sambil mengambil kunci mobil diatas nakas.
Naya pun mengangguk. Setelah Elgar pergi dia juga harus bersiap menunaikan ibadah.
Senakalnya Elgar dia hampir tak pernah meninggalkan kewajiban dengan Tuhan nya, begitu juga dengan Naya. Apalagi mereka sudah menikah, lebih besar lagi tanggung jawab yang harus mereka pegang.
🌱🦊🐰🐭🌱
Setelah sholat subuh tadi seperti biasa Naya tak pernah tidur setelahnya, dia kadang suka membantu Bundanya untuk menyiapkan sarapan dirumah sebelum berkegiatan.
Seperti sekarang Naya sedang berkutat dengan alat masak di dapur dengan bahan seadanya karena barang di rumah baru mereka hampir tidak ada bahan. Sepertinya nanti Naya akan pergi berbelanja kebutuhan rumah.
Jam sudah menunjukan pukul 06 pagi akhirnya masakan sarapan yang dibuat Naya telah jadi, dia hanya memasak Nasi goreng berlaukan terlur ceplok karena menyesuaikan dengan bahan dapur. Bertepatan juga dengan Elgar yang kebetulan baru datang.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRIED WITH ELGARA (ON GOING)
Fiksi RemajaELGARA ALBIAN WINATA dengan sejuta pesona yang mampu melumpuhkan pertahanan para wanita hanya dengan tatapan mautnya. Ketua dari geng yang bernama AMIKUS. Cowok tampan yang bringas ditambah segudang akal dalam memimpin. Sementara NAYA ALISYA THIRTA...