Menarik

76.2K 3.8K 19
                                    

Aliand POV

Shiiittt. Berani sekali wanita itu. Sambil menahan sakit di kakiku aku lalu mengejar wanita itu. Aku lalu mengeluarkan ponsel dan menelpon asistenku.

"Kevin, siapkan mobil." Kataku saat yang ku telpon mengankatnya. Tanpa mempedulikan jawaban Kevin aku lalu menutup sambungan telpon dan mengembalikan ponsel ke saku jasku.

Setelah sampai di lobi aku melihat wanita tadi pergi mengendarai mobil jazz warna ungu. Setelah mobilku tiba aku langsung menyuruh sopir mengikuti mobil wanita itu. Selama di perjalanan pikiranku berkecamuk. Wanita itu telah menyita perhatianku saat pertama kali aku melihatnya. Dan membayangkannya membuat birahiku naik dengan hebatnya.

Sial! Sebenarnya apa yang terjadi padaku? Aku sangat menginginkannya. Dan dia harus jadi milikku. HARUS.

"Sir, mobil depan masuk parkiran apartmen." Kata sopirku.

"Ya, ikuti terus." Perintahku.

Setelah mobilku terparkir, aku lalu turun dan mengikuti wanita itu. Dia berlari cepat sekali. Entah apa yang terjadi. Dia langsung masuk ke dalam lift dan sialnya aku tidak bisa menyusulnya karena sebelum aku sampai lift itu sudah tertutup. Tak kehilangan akal, aku lalu menuju ke meja resepsionis untuk bertanya tentang wanita itu.

"Maaf nona, saya mau minta nomor apartmen wanita yang baru lewat tadi." Kataku pada seorang wanita yang duduk di belakang meja itu.

"Maaf,Sir. Kami tidak bisa memberikannya tanpa persetujuan yang bersangkutan." Kata wanita itu ramah dan sepertinya agak kaget melihatku.

"Apa kau tidak tau siapa aku?" Tanyaku mencoba mengintimidasinya.

"Saya tau Sir. Dan maaf karena ini sudah ketentuan apartmen ini." Katanya dengan wajah yang mulai memucat.

Aku mulai mengumpat dan mengeluarkan sumpah serapahku. Wanita itu makin pucat dan sekarang malah berkeringat karena takutnya.

"Baiklah, katakan padanya aku ingin bertemu."

"Ba.. baik Sir." Katanya dan lalu memegang gagang telpon dan menghubungi penghuni apartmen yang ku maksud.

"Maaf miss. Mr King ingin bertemu." Kata sang resepsionis. "Baik miss, akan saya sampaikan." Katanya lalu meletakkan gagang telepon kembali ke tempatnya.

Dia agak ragu ingin menyampaikan pesan dari wanitaku tadi. Wanitaku? Bahkan kata itu saja membuat si junior berontak.

"Maaf Sir. Anda tidak di izinkan masuk. Dan..." wanita itu menggantungkan ucapannya, ragu untuk meneruskan kalimatnya. Hey, dia seperti menahan tawa. Aku sedikit melotot meminta dia melanjutkan kalimatnya.

"Emmm... dan beliau berkata bahwa beliau tidak mengenal anda." Mendengar kalimat itu rasanya kepalaku seperti habis di pukul dengan godamnya Thor. Bagaimana mungkin ada yang tidak mengenaliku. Aku adalah pemilik King's Corp dan pewaris tunggalnya. God...

"Siapa nama wanita itu?" Tanyaku dengan nada sedikit tinggi. Sang resepsionis terlonjak sedikit takut.

"Maafkan saya Sir. Saya tidak bisa menjawabnya." Katanya dengan bibir bergetar takut.

"Shittt! Bahkan namanya saja kau tidak mau mengatakannya?!" Rasanya sudah habis kesabaranku.

"Maafkan saya Sir." Katanya yang mulai menangis.

"Arrrgggg... aku akan membeli apartmen ini!" Kataku frustasi dan berjalan menuju lobi. Beruntung sopirku sudah ada di sana.

"Kita pulang." Kataku setelah memasuki mobil.

"Kevin, aku ingin membeli Lotus Apartmen. Usahakan Mr.George menjualnya, berapapun harganya." Kataku pada Kevin via telpon. Apakah aku gila? Ya, aku gila karena wanita yang baru aku  temui di pesta pertunangan sepupuku tadi.

Pesta pertunangan? Oh God, bahkan karena sibuk mengejar wanitaku sampai-sampai aku lupa memberikan selamat pada sepupuku itu. Mampus, aku pasti dihajar habis-habisan besok. Aku tak peduli, aku sudah lelah. Dan aku juga butuh mandi air dingin. Rasanya begitu nyeri karena si junior tegang dari tadi.

Wanitaku... siapapun kau, aku pasti akan memilikimu! Tunggulah saat itu.

#####Hot Mom#####

Semoga kalian suka...
Tunggu kelanjutannya ya...

Hot MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang