Salah Duga

99.7K 3.6K 20
                                    

Aliand POV.

"Tolong bawa anak saya kembali ke kantor. Saya akan berbicara sebentar dengannya." Kata Prilly dengan tatapan sendu. Sepertinya dia tidak ingin anaknya dekat dengan pria yang mengaku teman lamanya itu. Hey, kalau aku kembali dengan anaknya otomatis dia akan berdua saja dengan pria bule ini. Oh God, apa sih yang akan mereka bicarakan? Dengan berat hati aku mengiyakannya. Ya biar aku terlihat baik di matanya.

"Baiklah." Kataku singkat yang berakhir dengan mencium bibirnya sekilas. Itu unruk meyakinkan pria di sampingku ini bahwa Prilly memang benar istriku. Biar dia tidak macam-macam nanti. Sebenarnya aku ingin sekali melumat bibir Prilly tapi aku tidak mungkin kan melakukannya di hadapan anak kecil? Semesum apapun aku, ya aku tau tempatlah.

"Ayo balik ke kantor dengan daddy." Kataku sambil menggandeng anak itu. Dia menatapku dengan tatapan kebingungan sepertinya. Apa anak ini tidak pernah melihat pria tampan sepertiku. Dengan berat hati aku melajukan mobilku kembali ke kantor. Jujur saja, rasanya sangat tidak rela melepas Prilly bersama pria lain walau dia bilang hanya sebentar.

"Is it true if you are my dad?" Tanya anak itu yang membuat aku mendadak menginjak rem. Untung saja sabuk pengaman melindungi kami sehingga tubuh kami tidak teroental ke depan.

"If you have never seen your dad?" Tanyaku mulai menjalankan mobil lagi.

"Yes. Mommy said that daddy was working abroad. He is very busy with his work." Katanya dengan raut muka sedih. Sepertinya anak ini memang tumbuh tanpa seorang ayah. Apa Prilly membesarkan anak ini sendirian? Oh dia wanita yang mengagumkan. She is a hot mom, I think. Hot mom? Sepertinya itu panggilan yang sexy.

"Yes, I'm your daddy." Kataku entah kesambet setan apa. Dalam hatiku ingin sekali melindungi anak ini dan ibunya. Mendengar penggalan masa lalu Prilly membuatnya ingin terus membahagiakannya. Melimpahinya dengan kasih sayang yang hampir tak pernah ia dapatkan. Membanjirinya dengan perhatian yang tak pernah ia bayangkan. Oh sejak kapan aku jadi sepuitis ini? Sejak aku jatuh hati pada seorang Prilly.

"Benarkah itu?" Tanyanya seperri tak percaya. Hey ekspresinya sangat lucu. Dia menggemaskan sekali.

"Seratus persen benar." Kataku meyakinkannya. "Siapa namamu, Jagoan?" Tanyaku karena kami belum berkenalan dari tadi.

"Dad, are you kidding me? You are my dad but you don't know my name?" Tanyanya dengan mata melotot. Yah, mana ada seorang ayah yang tidak tau nama anaknya. Sepertinya aku terlihat begitu bodoh di depan anak kecil ini.

"Bukan begitu. Daddy tidak pernah menyebutmu dengan nama. Daddy selalu menyebutmu dengan 'jagoan' jadi secara tidak sadar daddy lupa nama aslimu." Jalasku panjang dan itu semua hanya kebohongan tentunya. Malu sekali kalau aku mengaku sebagai ayahnya dan tidak tau namanya.

"Oh begitu. Okey, sekarang daddy ingat-ingat ya. Namaku Achilles. Jangan sampai daddy lupa lagi." Katanya seperti memberi petuah. Dia sangat lucu. Tak terasa mobilku sudah memasuki pelataran parkir kantor. Aku parkirkan mobilku di parkiran yang khusus disediakan untukku.  Aku lalu menggendong Achilles dan membawanya langsung ke ruanganku. Aku tidak membawanya ke ruangan Prilly karena aku tau dia belum balik ke kantor. Kalian tanya dari mana aku tau? Jawabannya mudah. Kan mobilmya belum ada di parkiran.

Asisten dan sekretarisku melotot saat aku melewati mereka. Sepertinya mereka kaget aku kembali ke kantor menggendong anak ini. Ya, semua orang di kantor ini sudah mengenal anak kecil ini. Dari informasi yang aku dapart, anak ini selalu datang ke kantor setelah pulang sekolah.

Tanpa mempedulikan mereka, aku kangsung masuk ke ruanganku dan mendudukkan Achilles di sofa yang ada di ruanganku.

"Achilles duduk di sini, daddy mau kerja dulu." Kataku yang disambutnya dengan anggukan. Daddy? Setiap menyebut panggilan itu rasanya hatiku sangat senang. Oh apakah itu artinya aku ingin jadi ayah anak ini? Ya mungkin memang begitu. Aku lalu berjalan menuju meja kerjaku. Di sana sudah ada setumpuk map yang aku rasa map-map itu pasti akan membuatku sibuk sampai 3 atau 4 jam ke depan.

Hot MomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang