Yuta mengajak Winwin masuk ke dalam apartemennya, dan saat ini Winwin tengah memeluknya dengan sangat erat. Yuta tahu ia salah, dengan ia mengurung diri di apartemen ia telah membuat kekasih kesayangannya menangis dan khawatir.
"Sayang.."
"Kenapa? Kenapa kamu pergi nggak ngabarin aku, Yuta? Kenapa?" tanya Winwin dengan nada yang sedikit tinggi.
"Maaf, yang." Yuta menundukkan kepalanya.
Winwin menangis sejadi-jadinya di pelukan Yuta. Ia benar-benar bersyukur bisa bertemu dengan Yuta dalam keadaan baik-baik saja.
"Kamu gak apa-apa 'kan? Gak ada luka, gak aneh-aneh' kan?" tanya Winwin sambil menangkup pipi Yuta, dan Yuta hanya menggelengkan kepalanya.
"Jangan lakuin ini lagi, aku gak sanggup kehilangan kamu, Yang. Jangan pernah tinggalin aku." Winwin kembali memeluk Yuta dan ia benar-benar bersyukur.
"Maaf, sayang. Aku cuma butuh waktu sendiri, maaf udah buat kamu khawatir." jawab Yuta seraya mengusap rambut hingga punggung Winwin.
Winwin mengangguk sebagai jawaban, dan untuk beberapa saat mereka isi waktu hanya dengan berpelukan. Setelah 10 menit pelukan, akhirnya Winwin melepaskan pelukannya dan mendongak melihat wajah kekasihnya.
"Are you okay, dear?" tanya Winwin sesegukkan sambil merapikan rambut Yuta yang berantakan.
"No. I'm not okay now, dear. I was really shocked by the news." Yuta menundukkan kepalanya membuat Winwin ikut sendih melihatnya.
"Don't worried, dear. Aku sama yang lainnya bakal bantu kamu buat nyari pemilik akun dan membersihkan kembali nama baikmu," jelas Winwin membuat Yuta tersenyum manis.
"Terima kasih, sayang. Aku benar-benar beruntung punya kamu di sampingku. Tadi aku benar-benar kesepian sebelum kamu datang." Yuta kembali memeluk Winwin dan dengan senang hati Winwin membalas pelukan kekasihnya itu.
"Tapi sayang, kira-kira orangnya siapa ya?" tanya Winwin penasaran dan Yuta hanya mengangkat bahunya acuh.
"Entahlah, sayang. Selama ini, gak ada yang pernah perduli sama aku di kampus. Tapi tiba-tiba malah ada berita kayak gini." Yuta benar-benar bingung siapa yang mencemari nama baiknya.
"Sayang punya musuh?" tanya Winwin membuat Yuta menoleh dan menatapnya.
Yuta sempat terdiam sebentar sebelum akhirnya mengangguk pelan.
Jujur aja deh, males gue mikir keras lagi. Gue yakin Winwin bakal terima keadaan gue, batinnya.
"Sayang punya genk motor ya? Kenapa gak pernah cerita?" tanya Winwin sambil menyandarkan kepalanya di bahu Yuta.
"Maaf, aku takut kamu gak suka kalo tahu aku anak genk motor," jelas Yuta sambil menunduk.
"Iya sih, aku emang gak suka. Aku gak mau kamu balapan liar, 'kan bahaya. Tapi, kata Johnny sama Ten, kalian punya arena sendiri, benar?" tanya Winwin, dan Yuta mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy [Yuwin]
JugendliteraturBerawal dari tabrakan, hingga membuat mereka saling mencintai. Yuwin Pov [Yuta - Winwin] M-preg BxB If you don't like, skip dude!