My Badboy - #22

857 51 8
                                    

Tepat pukul 19:30, Winwin baru saja selesai memasak dan hendak mencuci perkakasnya terlebih dahulu sebelum ia merasakan sebuah tangan kekar melingkar indah di pinggang rampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat pukul 19:30, Winwin baru saja selesai memasak dan hendak mencuci perkakasnya terlebih dahulu sebelum ia merasakan sebuah tangan kekar melingkar indah di pinggang rampingnya.

"Lagi masak apa, sayang?" tanya Yuta sambil menghirup aroma leher Winwin.

"Ish! Jangan endus-endus gitu, geli tahu," ujar Winwin sedikit menarik lehernya, membuat Yuta mendengus geli.

"Mau aku bantu gak?" tanya Yuta yang kali ini hanya meletakkan dagunya di bahu Winwin.

"Udah selesai, sayang. Tapi, mungkin bisa kamu bantu buat nata makanannya di meja makan." Winwin tersenyum manis seraya mengecup pipi kekasihnya.

"Okay." Dan Yuta pun mencuri ciuman singkat di bibir Winwin, membuat Winwin mendengus.

Yuta segera menata makan malamnya bersama Winwin di meja makan. Selama ada Winwin di sampingnya, membuat Yuta sedikit melupakan rumor buruk tentangnya di kampus.

Tanpa Winwin tahu, ia juga meminta salah satu anak kepercayaan di Jepang untuk mencari tahu tentang rumor tersebut. Karena Yuta tidak ingin Winwin mendapat hate coment karena dirinya.

Setelaj selesai semuanya, saat ini Winwin dan Yuta tengah menikmati makan malamnya, lebih tepatnya Yuta. Karena ia benar-benar menyukai masakan Winwin, terasa enak dan sangat lezat.

"Pelan-pelan aja, sayang. Ntar—"

"Uhuk-uhuk!" Yuta tersedak beneran dan Winwin segera menuangkan air untuknya.

"Belum juga aku selesai ngomong. Kamu ngapain sih, makan buru-buru kek di kejar anjing gitu," omel Winwin sambil mengusap punggung Yuta.

Setelah lega, Yuta meletakkan gelasnya di meja dan tersenyum memperlihatkan deretan giginya menatap Winwin.

"Masakan kamu enak, sayang. Makanya aku jadi lahap makannya," sahut Yuta membuat Winwin menggelengkan kepalanya.

Tidak lama kemudian, handphone Yuta berdering dan memperlihatkan nama Doyoung di layar handphone-nya. Yuta segera mengangkatnya dan telepon pun tersambung.

[Via Call]

"Hallo, Yuta."

"Hallo, kenapa Doy?"

"Eum, itu.. Lo bisa ke arena gak? Ada yang mau nantang lo balapan. Uangnya lumayan, 30juta kalo lo menang."

"Who is he?"

"Dia bilang namanya Huang Hendery, gue tumben ketemu dia, dan dia mau lo jadi lawannya."

Bagai di sambar petir, Yuta membulatkan matanya sempurna dan tubuhnya menegang sempurna.

My Badboy [Yuwin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang