Weekend hari ini, Winwin bangun lebih awal dari biasanya. Ia berencana untuk melakukan jogging di sekitar komplek kosannya.
Winwin sudah siap dengan setelan olahraganya, memakai earphone dan memakai sepatunya. Setelah benar-benar siap, Winwin langsung keluar kamar dan tidak sengaja berpapasan dengan tetangga kosannya yang hendak pergi juga.
"Mau jogging ya, mas?" tanya tetangganya sambil tersenyum manis.
"Iya, Bu. Ibu mau ke pasar?" tanya Winwin balik, dan ibu itu menggelengkan kepalanya.
"Ibu mau mampir ke rumah saudara, mau antar makanan," ujar Ibu itu seraya pamit pada Winwin.
Setelah Ibu itu pergi, Winwin segera memakai topi hoodie-nya dan mulai berlari kecil menuju taman yang kebetulan dekat dengan komplek kosannya.
Tiba-tiba saat di persimpangan, hp Winwin berdering menandakan ada panggilan masuk. Winwin menghentikan kegiatannya dan ternyata telepon dari ibunya.
Winwin segera mengangkatnya dan kembali melanjutkan larinya saat panggilan sudah tersambung.
"Hallo, Ma?"
"Winwin, uang bulanan sama uang kuliah kamu sudah mama transfer ya barusan."
"Iya makasih ya, Ma."
"Sama-sama, nak. Kamu jaga kesehatan yah, jangan makan mie instan terus dan jangan banyak begadang. Kurangin nonton drama-drama gitu, yah?"
"Ahaha.. Iya, Ma. Winwin ngerti. Mama sama papa juga jaga kesehatan yah, jangan sibuk kerja terus."
"Iya, nak. Udah dulu yah, pasien mama ada yang gawat."
"I-iya, Ma."
Mama Winwin langsung memutuskan panggilannya, dan Winwin hanya bisa menghela nafas panjang seraya memasukkan hpnya kembali ke dalam saku.
Karena saku hoodie-nya yang sempit, mengharuskan Winwin menunduk dan ia benar-benar tidak memperhatikan jalannya sampai akhirnya...
BRUKK!!
Winwin menabrak seseorang hingga mereka berdua terjatuh, lebih tepatnya Winwin yang jatuh di atas orang tersebut.
Dengar perlahan Winwin membuka matanya dan matanya seketika membulat sempurna saat melihat orang yang ia tabrak.
Y-yuta?!, batinnya menjerit menyebut nama pria yang selama ini menghiasi kepalanya.
"Lo gak apa-apa?" tanya Yuta memecah keheningan diantara mereka dengan posisi yang masih sama.
Winwin tidak menjawabnya, tapi ia langsung bangun dan mengulurkan tangannya pada Yuta. Dengan senang hati Yuta menerima uluran tangan Winwin seraya tersenyum manis.
"Makasih udah nolongin gue, lo gak apa-apa 'kan?" tanya Winwin dengan ekspresi khawatir.
"Gak apa-apa, Win. Gue baik-baik aja kok," jawab Yuta sambil mengusap rambut Winwin lembut.
"Lo ngapain jalan kek gitu tadi, bahaya tahu gak," ujar Yuta mengalihkan pembicaraan agar Winwin tidak terus-terusan khawatir padanya.
"Iya, tadi tuh nyokap telepon. Nah, habis telepon gue mau masukin hpnya lagi ke saku, saku hoodie gue sempit jadi ya mau gak mau gue harus nunduk buat mastiin hp gue masuk ke dalam saku," jelas Winwin panjang kali lebar.
"Ya tapi 'kan lo bisa berhenti dulu. Kalo gak ada gue lo bisa ke bentur tiang tadi. Lebih parahnya, lo bisa ke serempet kendaraan yang lewat," nasihat Yuta panjang lebar, membuat Winwin mengerucuti bibirnya seraya mengangguk.
"Gemes banget sih." Yuta mencubit pipi Winwin, membuat Winwin speechless seraya mengalihkan pandangannya.
"Ayo, jogging bareng," ajak Yuta seraya menggandeng tangan Winwin.
Winwin tidak menolak dan mereka akhirnya jogging bersama sambil bercanda dan tertawa.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Badboy [Yuwin]
Dla nastolatkówBerawal dari tabrakan, hingga membuat mereka saling mencintai. Yuwin Pov [Yuta - Winwin] M-preg BxB If you don't like, skip dude!