Hinata's POV
Wajah Sakura terlihat kaget. "Ka... kau yakin Naruto me... menyukaiku juga?"
Aku mengangguk pasti. "Besok di sekolah dia akan menemuimu. Bersiaplah. Ganbatte, jangan sampai pingsan, ya!" Aku tersenyum padanya.
Sakura sudah terlihat akan pingsan. Posisi kami menjadi terbalik, ya?
Sebentar lagi mereka akan segera menjadi pasangan. Sakura, Naruto-kun! Semoga bahagia! Semoga beruntung juga!
***
Sasuke's POV
"Hei, dobe. Kabar baik" aku memasuki kamar Naruto tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu.
"Apa itu teme, tebayo?" Naruto masih berkutat dengan ramen cup-nya. Dasar penggila ramen.
"Sakura menyukaimu"
Seketika Naruto berhenti menyeruput ramennya. Ia menatapku dengan tatapan orang Gay. Menjijikkan dan mengerikan.
"Kau yakin, tebayo? Sakura Haruno kelas 2-1?" Kulihat mie ramen Naruto masih singgah di mulut Naruto.
Aku langsung menendang tubuhnya dengan tidak berperasaan.
"Tttebayoooo!"
"Telan dulu ramenmu! Dan jangan menatapku seperti itu! Kau membuatku muak!" Itu hanya alasanku. Aku menendangnya karena tidak terima sebentar lagi mereka akan menjadi pasangan kekasih. Hey, kau pasti berpikir itu salahku. "Temui dia besok saat sekolah. Nyatakan perasaanmu yang sebenarnya! Jadilah tegas!"
"Sasuke Teme! Aku mencintaimu selamanyaaaa!" Naruto memelukku.
"Lepaskan, bodoh. Aku tidak Gay" aku menjauhkan lengannya yangmelinggkari pinggangku.
"Kau salah presepsi. Aku mencintaimu bukan dalam arti cinta sebagai pasangan, tapi sebagai teman, tebayo"
Aku menatapnya kesal. "Apa aku boleh memukulmu?"
***
Author's POV
Gadis bersurai merah muda itu gelisah. Hatinya yang tadi secerah musim semi, kini menjadi kelabu.
Dimana, sih Naruto-kun dan Sasuke-kun? Batin gadis bersurai indigo di sampingnya dengan gelisah juga.
Drrrt... drrrttt..
Sasuke: perubahan rencana. Si bodoh Naruto takut dan grogi bertemu Sakura. Kutunggu di taman belakang sekolah, bukan danau sekolah. Ajak Sakura bersamamu. Jika tidak mau paksa saja.
Hinata menyanggupi permintaan(perintah) dari Sasuke.
"Sakura-chan, ikut aku ke taman belakang sekolah, yuk" ajak Hinata.
Sakura yang lelah menunggu pun menyanggupi. Mereka berjalan ke taman belakang sekolah.
Disana sudah ada Sasuke dan Naruto. Hinata dan Sakura menemui mereka. Sakura yang kebingungan hanya mengikuti.
Setelah berhadapan, Sasuke mengamit tangan Hinata.
"Mari kita pergi, sayang. Jangan ganggu pasangan baru itu" Sasuke berkata dengan lantang sambil menyengir. "Berjuanglah" bisik Sasuke pada Naruto. Hanya Naruto yang mendengar bisikannya.
Semua cewek yang tak sengaja lewat dan mendengar apa yang dikatakan Sasuke langsung berteriak histeris. Mereka tak percaya pujaan hatinya, si Ice Man memanggil 'sayang' pada gadis di depannya. Begitu juga Sakura dan Naruto. Mereka menatap Sasuke dan Hinata tak percaya.
"Eh? Oh, i-iya" Hinata mengikuti Sasuke meninggalkan dua sejoli itu. Mereka menjauh dan bersembunyi di balik pohon. "Kenapa kau memanggilku dengan sebutan 'sayang', sih?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi To Onaji Mirai Wo (masa depan bersama dirimu)
FanfictionBolehkah aku disisimu? Meski kau menganggapku begitu, tapi, bolehkah aku mencintaimu? Meski kau mencintai sahabatku, bolehkah aku mencintaimu? Aku tahu kau tidak memandangku sedikit pun, Naruto-kun Hyuuga Hinata