Hinata's POV
Ah, tidak terasa sudah hampir setengah tahun Naruto-kun dan Sakura-chan jadian. Begitu juga denganku dan Sasuke-kun. Akhir-akhir ini ia sering menjemputku untuk sekolah dan mengantarku pulang. Dengan sepeda motor hitamnya tentunya. Siswa SMA tidak boleh mengendarai mobil kesekolah! Sebulan lagi anak kelas 3 akan lulus, dan kami anak kelas 2 akan menjadi kelas 3. Berarti setelah ini Sasuke-kun, Naruto-kun, dan Neji-nii akan lulus dari KHS. Katanya dengan nilai ujian tinggi yang Sasuke dapatkan, ia akan melanjutkan jenjang kuliah di Kumogakure. Ia mengambil jurusan Politik dan Sosial. Yah, LDR, dong. Meskipun aku tidak menyukainya, tapi kalau tidak ada Sasuke rasanya sepi. Tidak, aku tidak menyukainya, kok!
Hyuuga HinataSeperti biasa, aku menutup buku catatan harianku. Danau ini sangat indah. Di sebelahku, Sasuke sedang tertidur. Dia kelelahan karena kerja part time dan mengambil shift malam. Kami memang terlihat seperti pasangan yang saling menyayangi. Padahal sebenarnya sama sekali tidak! Buat apa juga, ya, kami berpacaran? Status? Entahlah.
"Ngg? Aku tertidur, ya?" Sasuke-kun terbangun dari tidurnya. Ia menyandarkan kepalanya di bahuku. "Nyaman"
"Jangan tertidur lagi. Kita sudah membolos dua jam pelajaran, lho. Sebentar lagi sudah bel pulang"
Aku bergidik saat Sasuke memelukku sambil tertidur. "Sa... Sasuke-kun! Jangan memelukku! Kau mesum!" Aku menampar wajahnya.
"Hinata, diamlah sebentar. Aku butuh ketenangan. Aku hanya tidak sengaja memelukmu. Itu saja" Sasuke kembali menyandarkan kepalanya di bahuku. "Sebentar lagi aku lulus dan kuliah di Kumo. Itu jauh dari Konoha. Apa kau tidak apa?"
"Bicara apa sih, kau, Sasuke-kun? Kita kan tidak memiliki perasaan."
"Aku mungkin tidak terbiasa disana. Disini ada orang yang bisa kujahili. Kau, Hinata."
Jadi aku cuma bahan jahilannya, huh? Kurang ajar Sasuke. Paling tidak menganggapku teman. Aku nggak akan merindukanmu, kok!
Drrt... drrrttt...
Sasuke terbangun dan merogoh ponselnya dari saku celananya. "Sepertinya hari ini aku tidak bisa mengantarmu pulang. Hari ini sepulang sekolah ada jam kerja tambahan. Tidak apa, kan?"
Aku menggeleng. "Aku bisa naik bus atau bersama Neji-nii."
Sasuke hanya mengangguk.
Naruto's POV
Hinata.., gadis itu sangat lucu. Dia unik. Tunggu, kenapa akhir-akhir ini aku memikirkannya? Aku sudah punya Sakura, kan? Ayolah Naruto! Berhenti bersikap seperti anak kecil!
Aku menatap jendela di sebelah kursiku. Hinata! Dia sedang duduk di bangku dekat danau. Ah, rambutnya terterpa angin. Lembut sekali rambutnya. Dia sedang menulis, ya? Tunggu! Siapa lelaki di sebelahnya? Sasuke Teme!? Tunggu... dia... tertidur di bahu Hinata sambil memeluknya! Apa ini!? Kenapa dadaku sesak!? Seseorang, bantu aku! Apa yang terjadi denganku?
"Uzumaki Naruto! Sedang apa kau berdiri di depan jendela sambil memegangi dadamu?"
Aku menyadari apa yang barusan kulakukan. Bodoh. Aku seperti orang gila di tengah pelajaran berdiri di dekat jendela sambil memegang dada dan dengan wajah menjijikkan.
"Ah, go-gomennasai, Yamato-sensei tebayo!" Aku membungkukkan badanku.
"Sepertinya kau sangat ingin keluar. Kalau begitu, silakan keluar sampai bel pulang!" Yamato-sensei mengusirku keluar.
"Ha-hai, tebayo!" Aku segera keluar dari kelas. Wajah Yamato-sensei menyeramkan.
Sepuluh menit kemudian bel pulang berbunyi. Sialnya aku harus disini sebelum benar-benar di bolehkan pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kimi To Onaji Mirai Wo (masa depan bersama dirimu)
FanfictionBolehkah aku disisimu? Meski kau menganggapku begitu, tapi, bolehkah aku mencintaimu? Meski kau mencintai sahabatku, bolehkah aku mencintaimu? Aku tahu kau tidak memandangku sedikit pun, Naruto-kun Hyuuga Hinata