- Forgive Me (2) -
- Chapter 02 -
- Written By HwangFitri127 -
- 🍃🍃🍃 -
Amerika, 12:34 -
"Kau kenapa melamun, Chan?" tanya Shotaro.
"Mungkin dia melamun karena mendapat keberuntungan hari ini. Kita hoki!" sahut Sungchan.
Iya, hoki bagi Shotaro dan Sungchan karena mereka diterima untuk bekerja di perusahaan textile besar ini, tetapi Donghyuck tak tahu dia hoki atau malah sebaliknya.
Yang Donghyuck pikirkan hanya satu kata, satu kalimat dan satu nama.
Mark.
"..."
"Yakh! Lee Haechan?!"
Haechan tersentak karena Shotaro yang tiba-tiba menepuk pundaknya. Jangan lupa kalau pria kelahiran Jepang itu juga berteriak di samping telinga kanannya.
"Kau gila?! Berteriak seperti di hutan!" heran Donghyuck.
"Kau yang gila, Bodoh! Kau gila sekaligus tuli!" kesal Shotaro.
"Aku memanggilmu dan kau malah bersikap tak perduli. Kau tuli?" tanya Shotaro.
Donghyuck menggeleng dengan cepat, lalu dia memukul kepalanya dengan kencang.
Sungchan menggeleng pelan saat melihat tingkah Donghyuck.
"Lusa kita akan bekerja-"
Sungchan menjeda ucapannya dan berpikir sejenak.
"Bagaimana kalau kita keliling kantor ini saja?" lanjut Sungchan menawarkan.
Haechan melirik Sungchan dengan malas.
"Ayo!" seru Shotaro senang.
"Kalian pergi saja. Aku ingin pulang terlebih dahulu," tolak Donghyuck.
"Ck! Ayolah, Chan..." manja Shotaro.
Shotaro tak berhenti membujuk Donghyuck hingga Donghyuck pasrah dan menerima ajakan Sungchan dan Shotaro.
Shotaro dan Sungchan ber-tos ria karena Donghyuck akhirnya ingin keluar dari zona malasnya.
Kini mereka bertiga berdiri di depan lift. Beberapa detik berikutnya lift terbuka.
"Jangan hanya melamun, Chan! Ayo masuk!" ajak Shotaro.
"Aku tak-"
Degh!
Belum sampai ucapan Donghyuck, kedua bola mata bulat pria itu membulat hampir keluar.
Kedua matanya tak berkedip bahkan sudah hampir berkaca-kaca.
Apa ini?!
Apa yang terjadi?!
Dada Donghyuck sesak bukan main saat kedua matanya bertemu tatap dengan pemeran utama di masa lalunya yang belum terselesaikan (?)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me (2) | MarkHyuck
Fanfiction"Kukira kita tak akan dipertemukan oleh takdir setelah kisah memilukan kita terjadi hingga akhir, tetapi takdir ternyata menyukai permainan hati kita." -Lee Donghyuck. "Seberapa gila seseorang. Seberapa mabuk seseorang. Bahkan, seberapa amnesia sese...