- Forgive Me (2) -
- Chapter 20 -
- Written By HwangFitri127 -
Part ini cukup vulgar‼️
- 🍃🍃🍃 -
06:34 -
"Eungh..."
Haechan perlahan membuka matanya saat merasakan kalau tubuhnya sedikit panas dan juga terkena terpaan cahaya yang cukup terang.
Pria berpipi chubby itu mengerjap kecil, lalu meringis dengan pelan saat terpaan cahaya matahari pagi menimpa kedua indera penglihatan nya.
"Di mana?" gumamnya merasa asing dengan tempatnya saat ini.
"Kau sudah bangun, Hyuck," ucap seseorang tiba-tiba.
Haechan tersentak, lalu membalikkan tubuhnya dengan cepat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Kau bangun terlalu lama, Babe," ucap Mark.
"Kita sedang di mana?" tanya Haechan.
Haechan berjalan gontai mendekati Mark yang duduk di sofa.
"Kita sedang di ruang rahasiaku yang ada di kantor."
"Ruang rahasia?"
"Yes."
"Kau membuat ruang rahasia ini untuk apa?"
"Untuk beristirahat, tentunya."
"Ck! Kau punya apart."
"Kadang aku tidur di sini bila terlalu lelah bekerja."
"Katakan saja kalau ini ruang rahasiamu kalau kau sedang ingin bermain dengan jalang-jalang mu."
Mark hanya bisa menatap Haechan dengan datar saat mendengar jawaban sang kekasih (?)
Haechan duduk di samping Mark dengan kepala yang bersandar pada pundak kokoh Mark.
"Kalau mengantuk, lanjutkan saja tidurmu. I won't bother you," ucap Mark lembut.
Mark mengusap pucuk kepala Haechan penuh kasih.
"Aku harus bekerja," jawab Haechan lemas.
"Tak usah bila tak bisa," jawab Mark.
Haechan mengangkat pandangannya dengan mata yang menatap lekat ke arah Mark.
"You're handsome, Hyung," gumam Haechan.
Mark terkekeh, lalu mencium kening Haechan.
"..."
"Urusanku dengan Taehyun sudah selesai. Bagaimana dengan Jaemin dan Jeno? Kau tahu, Beomgyu kembali, kan?" tanya Mark pelan.
Haechan menghela napas sedih.
KAMU SEDANG MEMBACA
Forgive Me (2) | MarkHyuck
Fanfic"Kukira kita tak akan dipertemukan oleh takdir setelah kisah memilukan kita terjadi hingga akhir, tetapi takdir ternyata menyukai permainan hati kita." -Lee Donghyuck. "Seberapa gila seseorang. Seberapa mabuk seseorang. Bahkan, seberapa amnesia sese...
