-Alpha always wrong-

2K 403 14
                                    

Sepertinya Almee harus menyetok kesabaran yang banyak, ternyata menghadapi orang hamil lebih rumit daripada menghadapi rogue.

Minggu ke 6 kehamilan Luis, terlihat jelas berat badan Luis itu naik drastis, ya kerjaannya cuma makan, tidur lalu buang air.

Perutnya juga masih rata.

"Apa lagi yang salah kali ini Luis." nada suara Almee terdengar lembut walau sebenarnya Almee sudah lelah menghadapi mood Luis.

Luis melipat tangannya di dada, dia mendengus melihat pakaian yang Almee kenakan, itu kemeja biru biasa yang memang sering Almee pakai.

Tapi kali ini Luis tak suka, apalagi saat dua kancing teratas Almee terbuka dan memperlihatkan sedikit dada besar Almee.

"Kamu gak punya baju selain itu hah? Ganti!"

"Loh? Kan cuma di mansion doang, emang kenapa sih?"

Geraman lirih Luis berikan, dia ngambek dan berganti dengan Lui, Lui selama kehamilan terlihat lebih agresif dibanding Luis.

Dia tersenyum manis lalu mendekati Almee, memeluk lehernya dan mendusel ria.

"Gak papa kok Alpha, kamu luar biasa mau mengenakan apapun, akan lebih bagus lagi kalau gak pakai baju hehehe."

Almee selalu gemas kalau Lui yang keluar, tapi sayangnya Lui itu jatahnya Alveena jadi ya mau gak mau Almee harus bertukar dengan Alveena.

Dengan lembut Alveena merengkuh pinggang Lui "Mau main di kasur gak, mumpung kerjaan aku sedikit." bisik Alveena.

Lui tersenyum menggoda lalu mengangguk, ya, hormon orang hamil memang mengerikan.

Selagi Alveena dan Lui melakukan kegiatan mereka, Luis yang bersembunyi di tempat Lui langsung didatangi Almee.

Alpha itu dengan segera mendekati Luis, memeluknya dan menenangkan Luis.

Cara agar Luis tak marah adalah dengan cara dimanja, dipeluk, dicium dan disentuh-sentuh.

"Maaf ya, besok-besok aku gak pakai kemeja lagi. Maunya aku pakai apa hm?"

"Pake daster." ketus Luis.

Tawa Almee berikan, ya gak masalah sih kalau pakai daster, toh daster di mansion ini sudah dia beli dengan model yang lebih bagus lagi.

Berbahan sutra dan satin mahal.

"Oke, aku pakai daster ya besok."

Luis bukannya senang, malah menghentakan kakinya kesal, kenapa Almee gak ada penolakan sedikit.

Almee ini terlalu patuh pada Luis, terlalu menuruti apapun keinginan Luis, jadinya kan Luis gemes banget, pengen gitu sesekali Almee menolak keinginan Luis.

"Kamu sekali-kali tuh, pakai Alpha Pride kamu ke aku, jangan nurut-nurut aja." keluh Luis.

Almee memiringkan sedikit kepalanya, haruskah? Akan mengerikan kalau Almee menggunakan Alpha pride nya, Luis pasti tak akan suka.

"Enggak mau, nanti kamu takut."

"Gak bakal ah, ngapain takut ke kamu."

"Aku tuh pengen jadi sosok lembut dan selalu manjain kamu Luna, aku akan lakukan apapun keinginan Luna, suatu saat juga kamu bakal rindu sama semua kepatuhanku."

"Ada niat apa kamu!?"

"Gak ada sih, udah ah jangan marah mulu. Kerutannya nanti nambah."

Bukannya tenang, Luis makin mencak-mencak, gak terima dikatai kerutannya nambah.

Padahal Luis rajin cuci muka dan menggunakan apa itu namanya di kota manusia, Skincare, agar kulitnya senantiasa sehat dan bagus.

"Kamu ngatain aku tua!" pekiknya kesal.

Almee tersenyum lelah, yah, sekarang dia sadar kenapa Ayahnya di Pack sana sering kali kalah debat dengan sang ibu.

Ya itu semua karena Alpha selalu salah dimata Omega, apapun itu pasti Omega selalu benar.

Ya, Almee sudah mengalaminya sekarang, tapi dia tahan kok, demi Luis dan anak mereka.

Kalau bukan Almee yang sabar, terus siapa lagi kan.

"Mending kita main juga kaya Lui dan Alveena."

"Males, gak mood."

"Oh ya sudah."

"TUH KAN KAMU GAK ADA USAHA BUAT BUJUK AKU!"

Almee hanya mampu tersenyum, ya, dia salah lagi dah.

Terserah.

—Bersambung—

My Male Luna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang