-Another Luna?-

3.1K 534 61
                                    

Votenya woi parah banget sihhh, astaga. Kalau gak dipakein target, habis jimplang vote sama komennya, makin menjadi-jadi.

200 vote dan 60 komen gas.

Luis—Almee

Pinggang Luis sakit, ngilu juga, badannya sudah dipenuhi dengan kissmark dan bekas gigitan tanda mating mereka.

Terlihat tato serigala hitam dibagian dada kanan bagian atas Luis, 3 hari 3 malam mereka gak keluar kamar.

Bayangkan seremuk apa badan Luis dihantam sama Almee.

Pagi ini mereka berencana pergi ke Kota manusia, ya tentu saja mau bulan madu selagi Pack masih aman dan tentram.

"Almeeeee hueeeee badan aku sakiit! Ouhh ya ampun..sakit banget huhuuuu."

Almee meringis pelan, dia sudah mandi bahkan sudah bersiap untuk pergi bulan madu, tapi Luis masih di kasur dan merengek betapa sakit badannya.

"Sini aku gendong, kita harus cepat, katanya mau jalan-jalan di Kota Manusia."

Almee berjalan mendekati Luis lalu menggendongnya perlahan, Luis meringis kala tangan Almee mengenai paha bagian bawahnya.

"Almee..pelan-pelan dong, sakit tau." tegur Luis.

"Ya maaf.."

"Kamu nih, gak bisa apa ya tenang sedikit kalau kita lagi itu, kasar banget tau gak. Sakit semua badan aku, untung tulang aku gak patah." omel Luis.

Almee tak menjawab, raut wajahnya tampak menyesal, dia sudah menyakiti Luna nya sampai seperti ini.

Pasti setelah ini Luis tak akan mau lagi bermalam dengan Almee.

Luis yang sadar akan perubahan raut wajah Almee jadi merasa keterlaluan, Almee jadi murung setelah mendengar omelannya barusan.

"Almee, aku gak bermaksud lain." cicit Luis begitu Almee mendudukan dirinya ke dalam bathup.

Almee hanya tersenyum sebagai jawaban, dia sibuk menyalakan kran dan mengatur suhu air untuk Luis.

"Kebiasaan mengomelmu sepertinya harus diubah, kamu sudah menyakiti perasaan Almee." tegur Lui.

"Aku tidak bermaksud begitu, aku cuma mengatakan yang sebenarnya."

"Ya walau begitu, Almee tetaplah Alpha yang memiliki harga diri tinggi, omelan mu pasti membuatnya berpikir untuk tidak menyentuhmu lagi di kasur."

Luis terdiam, dia sampai berkeringat dingin menyadari ucapan Lui barusan.

"Almee—"

"Airnya sudah hangat, aku keluar dulu ya, pakaianmu akan aku siapkan." ujar Almee tenang namun raut wajahnya terlihat muram.

Almee langsung keluar dari kamar mandi, meninggalkan Luis yang merasa bersalah ditempat.

.....

Suasana jadi begitu canggung, saat ini mereka sudah di kota dan tengah melaju dikeramaian kota, mobil yang mereka kendarai juga baru dibeli langsung di showroom tadi.

Luis memainkan jari lentiknya, menunduk dan sesekali melirik kearah Almee yang sibuk mengendarai mobil.

Luis mengenakan kaus putih dengan luaran kemeja biru, serta celana panjang hitam, sementara Almee mengenakan kaus biru dengan luaran kemeja putih, dan celana panjang hitam.

Rambut panjang Almee diikat seperti biasa, sementara rambut Luis dibiarkan tergerai begitu saja.

"Almee..aku minta maaf.." cicit Luis yang tak tahan pada keheningan diantara mereka.

"Tidak apa, itu memang salahku karena terlalu kasar."

"Tidak begitu, Almee kamu gak salah, aku yang berlebihan sungguh!"

Almee terkekeh pelan, dia mengapai tangan putih nan mulus milik Luis lalu menggenggamnya erat.

"Lupakan masalah tadi, bagaimana kalau kita belanja, kamu pasti gak pernah ke mall kan?" tawar Almee dengan suara lembutnya.

Luis hampir menangis, tapi kemudian dia mengangguk dan menberikan senyum cerahnya.

"Kemana aja asal bersama Alpha, aku mau!"

Almee terkekeh pelan, manisnya, mana mungkin Almee bisa marah terlalu lama pada Luis, dia terlalu lembut untuk diabaikan.

Bulan madu mereka akan berlangsung selama seminggu, dan Almee berusaha untuk tidak menerjang Luis selama di kota manusia.

"Almee."

"Ya Alveena?"

"Aku ragu mengatakan ini."

"Ada apa?"

Hening sejenak, sebelum akhirnya suara lirih Alveena membuat Almee terdiam membeku ditempat.

"Aku mencium aroma yang sama seperti Luis, sungguh aku mencium aroma Vanilla yang sama persis seperti punya Luis. Dan lagi itu membuatku tidak bisa mindlink dengan Lui."

Sial..apa maksudnya ini, tidak mungkin kan Alveena keliru saat menemui Luis dulunya.

Luis pasti Luna mereka, Almee yakin itu.

Bersambung—

My Male Luna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang