-Rainbow after Storm-

4.3K 453 34
                                    

Anyway, ini udah ending muahahhahaha.

Dan aku resmi Hiatus setelah ini, soalnya Barina-Kio dan Foolish Selatan bakal ikutan hiatus.

Luis—Almee

Perut Luis sudah terlihat begitu besar, kemungkinan janinnya ada 2 bukan 1, dalam artian bayinya kembar.

Luis bahkan sudah sulit bergerak, kegiatannya sejak kejadian itu adalah mengurus Pack dan pastinya mengurus Almee yang setia terlelap damai.

Yah, 5 bulan sejak kejadian itu, Almee dinyatakan koma dan tertidur lama, bahkan sampai Luis hanpir putus asa terhadap Almee.

Pagi ini Luis menghela napas panjang, napasnya begitu sesak ditambah rambut nya sudah sebahu, jadi sangat gerah baginya.

"Uhh ya ampun, kalian aktif sekali." Luis bersandar dikepala kasur, mengelus perutnya guna menetralisir nyeri dibagian selangkangannya.

Almee ditidurkan kembali di kamar mereka, dan Almee berada disebelah Luis setiap harinya.

Luis meraih tangan kanan Almee lalu meletakannya diatas perut besarnya, mengelus perut yang berada dibalik kaus oversize melarnya.

"Sayang..kamu kapan bangun sih? Gak mau lihat anak kita nih udah mau keluar." lirih Luis, dia hampir gila.

Bahkan hampir membunuh kandungannya karena stress, kegiatannya hanya menangis menanti kapan Almee bangun.

Dan Pack masih terus berjalan, orang tua Almee sudah mendatangkan banyak Dokter agar Almee bangun, tapi tetap tak bisa.

Para Elf maupun Witch juga sudah dipanggil, tapi mereka tak bisa berbuat apapun terhadap Almee.

Tetesan air mata mengalir pelan dipipi Luis, dia merindukan Almee sungguh.

"Hiks..aku membutuhkanmu Alpha..aku mohon..bangun.."

Luis mengecup punggung tangan Almee, sampai tetesan air mata membasahi punggung tangan wanita itu.

Dia merindukan Almee, kapan wanita nya bangun, kapan Alpha-nya membuka mata.

Luis tak mampu mengurus semuanya sendiri, dia membutuhkan Almee, bahkan Lui juga sudah putus asa sebab Alveena tak bisa ditemukan.

Lui sudah mendatangi tempat Alveena, dan Alveena tak ada disana, suasana sepi ditambah keadaan begitu suram.

Lui tak bisa berbuat apapun, dia tak tau harus apa.

Secara tiba-tiba Luis merasakan bagian celana kendornya basah, dia gak merasa kencing loh tapi kenapa bisa basah.

"Kayanya aku memang pipis deh." gumamnya, dia berusaha bangun guna turun dari kasur.

Celana nya sudah basah, Luis meringis merasakan nyeri yang teramat sangat.

Dia melepaskan celananya serta celana dalamnya, rasanya mau buang air besar, jadi dia berjalan dengan agak mengangkang menuju kamar mandi.

Tapi belum juga sampai, dia merasa ada sesuatu yang keluar.

Brugh!

My Male Luna [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang