Love 2

262 38 8
                                    

Di belakang sana Irene masih di dalam mobil, dia sudah menghubungi para polisi, dia terus menatap Wendy yang begitu handal dalam berperang.
Tiba-tiba Irene membelalakkan matanya saat melihat seseorang dari kejauhan membawa senjata tajam, Irene membuka seat belt nya lalu dia keluar dan berlari melewati para murid, dia terus menatap pria itu yang berlari ke arah Wendy.

"WENDY!!"- teriak Irene, Wendy menoleh menatap Irene.

"DASAR BODOH!"- marah Wendy, Irene menghampiri Wendy dia memeluk Wendy.

Sleppp crattt -

Wendy terdiam menatap menatap Irene.

"Lo,,,,"-

|||

Wendy merasakan tangan nya yang basah, dia menatap tangan nya penuh darah, lalu dia menatap lengan Irene yang terus mengeluarkan darahnya.

"Irene!!"-
"Setan!!"- marah Wendy, dia menatap pria itu lalu dia menarik tangan pria itu yang mulai ketakutan, Wendy mengambil pisau nya dan menancapkan pisaunya kelengan pria itu seperti apa yang dia lakukan kepada Irene.

"ARGHH!"- teriak pria itu

Wendy menghampiri Irene dia melepaskan jaketnya dia menutupi tubuh Irene, lalu dia membawa Irene pergi dari sana, Wendy berlari membawa Irene ke mobil nya, dia dan Irene mulai memasuki mobilnya.

Setelah itu, tiba-tiba terdengar sirine dari beberapa mobil polisi yang begitu nyaring di jalanan, semua murid berlarian, geng Wendy langsung berlari ke arah motor masing-masing dan pergi meninggalkan tempat, polisi berlarian ada juga yang mengejar menggunakan mobil.

"LO NGAPAIN SIH HAH! LO JUGA KAN YANG NGEHUBUNGIN POLISI!!"- bentak Wendy dia membuka baju seragam sekolah nya lalu dia menggulung lengan Irene agar tidak pendarahan.

"Mamih Lo telpon gue, buat jagain lo!!"- marah Irene dia seperti tidak merasakan sakit.

"Lo dengar baik-baik, gue bukan anak kecil, yang harus Lo jagain!!"- kesal Wendy.
"Sekarang Lo pulang atau kerumah sakit terserah!"- kesal nya lagi, Wendy melangkah keluar, dia menghampiri motornya lalu dia pergi dari sana meninggalkan Irene yang terus menatap kepergiannya.

"Lo tuh gak ada kapoknya Wendy, satu kali gue, keluarga Lo, hampir kehilangan Lo cuma gara-gara tawuran gak jelas kaya gini!"- marah Irene terlihat matanya memerah, dia memakai seat belt nya lalu dia pergi meninggalkan tempat itu.

"Lo tuh gak ada kapoknya Wendy, satu kali gue, keluarga Lo, hampir kehilangan Lo cuma gara-gara tawuran gak jelas kaya gini!"- marah Irene terlihat matanya memerah, dia memakai seat belt nya lalu dia pergi meninggalkan tempat itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini matahari mulai terbenam, Irene kembali kerumah nya, dia tidak pergi ke rumah sakit atau klinik, dia melangkah masuk ke dalam rumah nya, di sana dia langsung di sambut oleh mamah nya.
"Hallo sayang, kok baru pulang?"- tanya sang mamah, lalu dia terlihat terkejut saat melihat lengan Irene yang di tutupi baju seragam dan bercak merah yang melekat di sana.
"Astaga sayang ini kenapa?!"- tanya nya begitu khawatir.
"Pah papah!!"- teriak nya, Irene hanya diam saja pandangan nya begitu kosong.

LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang