EPS 3 GAWAT RINN

6 2 0
                                    

Sudah hari ketiga Karin tidak masuk sekolah, Ayra yang tak memiliki teman untuk kemana-mana bersama rasanya bosan juga, tak ada Karin yang biasanya menemani ia untuk sekedar jajan dan ngerumpi. Ayra terlihat begitu lesu hari ini karena jam pulang sedikit lebih lama dari biasanya dikarenakan hari ini pelajaran guru BK.

Ayra merogoh handphonenya dari dalam tas, ternyata ada pesan masuk dari Karin yang memberi tahu bahwa dirinya akan kembali masuk esok hari, dan tak lupa juga ayah serta mamanya yang setiap hari bertanya pulang naik apa, mau sama siapa, Ayra sedang di mana, dan masih banyak lagi, maklum anak strict parents.

. . .

Setibanya di rumah, Ayra bergegas untuk bersih-bersih karena ini sudah memasuki waktu maghrib. Seusai itu, Ayra tak berkutik dari meja belajarnya hari-hari yang begini-begini saja, sekolah, pulang, ngerjain tugas, tidur. Tidak ada yang berkesan.

Setelah selesai mengerjakan tugas, Ayra mulai fokus pada ponselnya, ia membuka tiktok dan twitter untuk melihat updatean meme yang dapat menghibur dirinya, terlebih update twitt dari mas kaesang. Tak berselang lama, ada chat masuk entah dari siapa, nomornya asing bagi Ayra.


* * *

Keesokan harinya, Ayra memulai aktivitas paginya untuk pergi ke sekolah. Hari ini setidaknya Ayra tidak menjadi manusia yang merasa paling kesepian di sekolah, karena hari ini Karin sudah kembali bersekolah.

Lonceng berdenting pertanda jam pelajaran akan di mulai, lagi-lagi hari ini jam kosong yang selalu dinanti penghuni kelas itu terealisasi. Entahlah, hari ini baru Senin tapi hujan sudah turun sepagi ini, kondisi sekolahpun tidak seramai biasanya, karena mungkin para siswa memilih untuk datang terlambat atau mungkin ada yang memilih untuk tidak hadir saja sekalian. Tapi, hujan kali ini membawa berkah untuk para kelas Ayra, karena para penghuni kelas merasa terselamatkan dari pedihnya pelajaran matematika pada 4 jam pertama pelajaran. Warga kelas yang didominasi oleh siswa perempuan, yang terkadang banyak membuat riuh dan konflik, tak jarang juga kelas satu ini selalu dicap oleh para kakel hawa dan tetangga kelas tanpa alasan yang jelas, entahlah human memang begitu.

Para penghuni kelas yang random, ketika jam kosong menghampiri, berbagai macam pemandangan dapat dijumpai di sini, si anak hits yang sedang live, si mageran yang memilih tidur, si anak random yang bermain challenge spin the bottle, si paling teriak-teriak, si ketawa paling kencang, si anak indie yang memutar playlist galaunya membuat seisi kelas ikut bernyanyi, dan masih banyak lagi. Sementara itu, Ayra memilih untuk tetap diam di tempat duduknya untuk menceritakan sesuatu pada Karin.

" Eh Rin, si kakel sokab itu lo tau ga?" ucap Ayra yang mulai membuka topik pembicaraan.

" Oh yang ga jelas itu ya, yang manggil lo ayang sembarangan?" tanya Karin.

" Iya anjir, lo tau ga sii ...., " ucap Ayra dengan kalimat menggantung.

" Apaan anjir Ra, kebiasaan lo kalo cerita suka digantung, bikin penasaran aja," kesal Karin.

" Anjir, lo harus tau si Rin. Dia WhatsApp gue semalem," histeris Ayra yang sedikit tertahan.

" Hah, anjir jangan-jangan dia emang udah tau lu deh Ra, dia suka kayanya sama lo. Fiks si, lo bakal lepas dari kejombloan tai lo itu." ungkap Karin.

Ayra terdiam sejenak, ia terlihat berpikir. " Apa iyaa Rin? Lo mau bantu gue kan?" tanya Ayra.

" Bantu apaan?" ujar Karin balik bertanya.

F  A  T  U   R Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang