*Flashback (ada beberapa part sebelum terjadinya kejadian di part sebelumnya)
Hidup Ayra hanya berjalan seperti biasa, seperti anak sekolah kebanyakan. Terkadang Ayra merasa hampa, hari- harinya yang begitu-begitu saja, terkadang Ayra berpikir bahwa ia juga ingin memiliki seseorang. Namun, entahlah. Ayra sebenarnya memiliki jiwa bucin, namun semesta tidak mengizinkannya memiliki seseorang. Terkadang ketika melihat kebucinan orang yang ditampakkan semesta padanya, ia berpikir bahwa ia juga ingin seperti itu. Tapi, kalau dipikir lagi malas juga, lagian siapa juga yang mau sama dia, yang deketin aja nihil. Tapi Karin selalu bilang, kalau selera Ayra yang harusnya diturunin sedikit, sebenarnya yang menyukai Ayra cukup ramai, namun entah yang seperti apa yang Ayra mau.
Pagi ini, jam pertama jadwal kelas Ayra adalah olahraga. Menurut Ayra, apa yang menyenangkan dari olahraga? Baginya tidak ada. Olahraga itu susah, Ayra paling tak menyukai itu, Ayra rasa dirinya memang paling payah dalam satu mapel ini dibandingkan yang lainnya.
Kala itu, benar. Ayra sangat kepayahan karena harus melakukan praktek ketahanan, lompat jauh, serta roll depan dan belakang. Benar-benar situasi yang amat tidak Ayra senangi. Apalagi, kepayahannya menjadi bahan candaan orang-orang, benar-benar membuat Ayra semakin tidak menyukai olahraga.
Pada saat pergantian jam pelajaran, Ayra segera mengganti pakaiannya dan bergegas ke kelas karena ia merasa bahwa tulang-tulang tubuhnya seolah remuk, sakit dibeberapa bagian tubuh yang Ayra rasakan, kakinya terasa begitu penat.
Ayra tertegun sejenak, melihat permen dan susu kotak berada di atas mejanya. Ayra yang kebingungan, siapa yang lupa menaruh ini. Namun, di dalam kelas baru ada dirinya sendiri sekarang.
Ayra menoleh susu kotak tersebut, ternyata ada sebuah noted di bawahnya. Di sana tertera tulisan " 4 Ayra," siapa yang memberikan ini padanya.
Ayra duduk, dan membaca noted dengan judul "4 Ayra" tersebut. Sebetulnya Ayra tidak bukan Ayra tidak suka ketika ada yang memberinya hadiah seperti ini, hanya saja Ayra tak terbiasa akan itu. Ayra yang dari kecil sudah terbiasa memenuhi keinginannya sendiri, walaupun orang tuanya terbilang mampu untuk itu.
. . .
" 4 Ayra"
Hallo Ayra!!!
Ini small gift buat kamu, aku bukan orang jahat tenang aja. Semoga kamu suka, kalau gak suka boleh kamu apain aja. Ini ultramilk taro, kata aku ini enak, biasanya kalau mood aku kurang bagus aku minum ini, tapi aku tahu kalau gak semua yang bikin orang jadi mood lagi itu obatnya sama. So, kalau obat mood kita beda gapapa, kamu bebas mau minum ini apa ngga, tapi jangan marah ya kalau kamu gak suka ini, soalnya ini first impression aku ngasih sesuatu buat kamu, semua hal gak harus langsung berhasil gitu aja kan, Ay? Jadi kalau kamu ngerasa kamu payah dalam olahraga, itu gapapa. Jangan jadiin itu patokan kalau kamu itu gak bisa, kamu masih bisa belajar lagi, walaupun itu bukan di bidang yang lain.Oh iya, satu lagi. Kamu boleh bales tulisan ini di balik lembarannya, tanpa harus aku tau ya. Terserah apa aja, kalau ngga juga gapapa.
Have a nice day Ayy<333.
Tertanda
Orang tamvanAyra tertawa kecil membaca noted tersebut, rasanya memang aneh, pertama kali Ayra mendapat hadiah seperti ini, ternyata memang ada sedikit perasaan menyenangkan, terlebih dengan seutas tulisan singkat tadi.
Dengan senyumnya yang masih terukir, entah siapa sesosok yang mengirimi Ayra hadiah ini, Ayra terus saja membaca ulang noted tersebut.
" Hshshsjsj lucu, siapa yaa yang ngasih ini buat gue," monolognya.
" Permennya bakal aku makan, tapi susu kotaknya bakal aku simpen aja. Soalnya, aku beneran gak suka taro, bay the way terimakasih." tulisnya dibalik noted tersebut.
Dengan senyum yang tak henti-hentinya terukir di wajah cantik Ayra, satu persatu teman kelasnya sudah mulai berdatangan memasuki ruangan kelas. Ayra yang menyadari hal itu segera mengemasi seutas surat dan susu kotak tersebut ke dalam tasnya, serta mengambil 1 dari 3 buah permen susu yang diterimanya. Sekarang, mood-nya benar-benar terasa jauh lebih baik.

KAMU SEDANG MEMBACA
F A T U R
Roman d'amour• • • Dia dengan cerita yang sangat amat aku sayangi, tokoh dan kisah yang kalau diceritakan kembali bak sejuta adirwana yang tak terdefinisi namun juga bisa menjadi lara dan nestapa dalam satu waktu yang sama. Kenyataan memang seabstrak itu, yang d...