Kisah singkat Taehoon bersama para semenya.
Dilarang copas karya ini. Book ini memuat konten 18+, 21+, NC. Harap membaca dengan bijak. Tidak ada sangkut pautnya dengan How To Fight. Gue cuma minjam karakter dari Park Taejoon.
#1 in Sungjoon - 16.12...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Ini request detail, jadi kalau lama buatnya maaf ya. Gue cari feel dulu soalnya. Ini aja dibantu teman gue😭, jadinya dua part karena katanya bakalan panjang
🔞MABAR🔞
Kekalahan. Berita paling disesali oleh setiap orang yang mengalaminya. Termasuk para anggota Yoo Hobin Company yang pernah mengacungkan kapak pada lawan. Mereka bertarung, mempersiapkan segala strategi untuk menjatuhkan XJ Company.
Sebuah perusahaan yang mereka anggap bermasalah dan melibat anggota parlemen. Namun sayang, nasib pahit harus datang pada Yoo Hobin Company. Semua kalah dari Sungjoon dan Lee Jinho. Dua orang yang membangun usaha tersebut dari nol hingga mampu menutupi perbuatan bejat keduanya.
"Hobin, kamu kalah.." ucap Sungjoon sembari menyeringai kemudian berjongkok, menatap Hobin yang bersimpuh di hadapannya.
"Padahal aku ingin melepaskan kalian karena masih kecil, tapi kalian main-main sama kami. Apa boleh buat, kami harus menyingkirkan hama." Sungjoon terus berucap sembari memandang Hobin yang menatapnya hampa.
"Hei, kita harus menghabisi mereka sebelum matahari terbit." Seorang pria berambut agak panjang menyela obrolan pasif Sungjoon bersama Yoo Hobin. Mereka harus segera melenyapkan hama yang merusak tanaman, tak boleh dibiarkan hidup bila ingin memanen dengan tenang.
Sungjoon mengangguk, menanggapi ucapan teman seperjuangannya, Lee Jinho. Dia mengambil sebilah pisau di sakunya lalu menodongkan ujungnya ke leher Hobin. Sementara temannya mengarahkan mulut senjata api ke Jjiksae yang menggelengkan kepala sembari menatap penuh ketakutan.
Lee Jinho hendak menarik pelatuk, tapi suara Yoo Hobin menghentikannya, "Jangan.. jangan.. saya mohon.."
Ini bukan kali pertama ia memohon pada Baek Sungjoon dan Lee Jinho. Namun dia tetap merasa harga dirinya berada di ujung tanduk. "Saya.. akan kasih apapun yang kalian mau, tapi jangan sakitin teman saya.. please.." Hobin memberikan penawaran pada kedua pria di depannya.
Lee Jinho mengerutkan dahi kemudian memegang dagunya, mempertimbangkan tawaran Hobin barusan. Cukup menggiurkan, tetapi dia bingung harus meminta apa. Lalu ia menatap Baek Sungjoon yang sepertinya juga tertarik dengan tawaran tersebut.
"Kau ingin apa?" Dia bertanya sembari menyimpan pistolnya ke dalam jaket kulitnya.
Baek Sungjoon berdeham. Kemudian mengedarkan pandangan, menatap perabotan serta para anggota Yoo Hobin Company yang mereka tumbangkan. Tidak ada yang menarik, barang-barang di sini bernilai kecil. Teman-temannya Hobin pun tak bisa diharapkan kinerjanya kecuali satu orang.
"Hobin.."
Sungjoon menoleh ke arah Taehoon yang merangkak ke arah Hobin. Pemuda berambut karamel itu masih berjuang meski tubuhnya serasa hancur berkeping-keping. Dia menyeringai kemudian menyebutkan permintaannya atas tawaran barusan.
