PROLOG

115K 6K 90
                                    

Mendengarnya berbicara saja aku sudah senang.
Mendengarnya masih bisa bernafas hari ini saja aku sudah senang.
Mendengarnya masih bisa mengucapkan namaku saja aku sudah senang.

***

Harapanku:

1. Diberikan umur yang panjang,

2. Ketika aku dan kamu menjadi kita,

3. Menghabiskan waktu berdua denganmu,

4. Orang tuaku kembali rujuk.

Mungkin kalian berpikir kalau aku gila. Kenapa aku harus berharap seperti itu di saat semua hal itu adalah urusan Tuhan. 

Aku--Seo Yeon, selalu berpikir kalau terkadang Tuhan tidak adil dalam hidupku. Karena apa? Aku diberikan orang tua yang selalu saja bertengkar dan tak pernah akur setiap harinya. Tapi di sisi lain, aku juga bersyukur karena memiliki seorang Oppa yang sangat menyayangiku dan selalu menghiburku ketika aku sedih.

Aku selalu berdoa kepada Tuhan dan menyampaikan setiap harapanku pada-Nya. Aku terlalu banyak meminta, kupikir. Oleh karena itu, tak ada satupun dari harapan yang kupinta dikabulkan oleh-Nya. Contohnya saja, ketika aku berharap kalau orang tuaku rujuk kembali, Tuhan malah membuat mereka bercerai. Aku tau, sangat tau, kalau rencana Tuhan selalu berakhir dengan indah.

Tapi, suatu hari harapanku tiba-tiba terkabulkan. Harapan itu adalah ketika aku dan kamu menjadi kita. Ya, aku dipertemukan dengan seorang pria badboy yang bisa dikatakan mencintaiku dengan sangat tulus? Meskipun terkadang dia sangat dingin dan cuek tapi sejujurnya dia sangat peduli denganku.

Setiap kata dan setiap perilaku yang dia lakukan padaku, anehnya membuatku bahagia padahal dia sering sekali membuatku kesal.

Dan ini keinginanku untuknya:
1. Selalu mencintaiku,
2. Tidak akan pernah melupakanku apapun yang terjadi,
3. Selalu diberi kesehatan,
4. Menjadi pria yang baik,
5. Cobaan yang banyak itu berakhir.

Mungkin harapan itu terlihat sedikit berlebihan. Tapi kau tidak tau bagaimana perjalanan cintaku denganya yang membuatku harus berharap seperti itu pada Tuhan.

Aku tidak ingin, dia tiba-tiba meninggalkanku. Meninggalkanku sendiri. Tuhan sangat tau bagaimana hidupku tanpanya. Dia yang selalu membuatku percaya kalau pada akhirnya semua rencana-Nya akan indah pada waktunya. Karena tidak ada hujan yang tidak akan mengeluarkan pelangi.

Dan terakhir, aku yakin dia tidak akan meninggalkanku karena kami sudah berjanji.

"Promise me, you won't leave. I need you."
"I promise."

Kita sudah mengaitkan jari kelingking kita. 

Dan pada akhirnya dia mengatakan hal seperti ini...

"Maafkan aku yang selalu melupakanmu, terima kasih sudah setia disini, menemaniku."

Tapi kata-kata itu yang membuatku semakin mencintainya. Kalian akan tau ketika kalian mengetahui perjalanan cinta kami.

P.S

Masih amatiran banget, kalo ada saran jangan lupa langsung comment aja ^^. Vote jangan lupa ya! Maaf kalo ada kata-kata yang massh jelek dan typo dan etc~~~

I Wish (Byun Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang