Chapter Thirty-Five: Kecelakaan

25.5K 2.2K 100
                                    

Suasana kelas kali ini sangat sunyi, karena di kelas sekarang sedang ada kepala sekolah yang secara khusus memberitakan informasi ke kelas-kelas.

Entahlah pengumuman apa yang akan di informasikan Kepala Sekolah kali ini. Tapi yang pasti mukanya sangat serius, membuat orang yang melihatnya bergidik ngeri.

"Mulai besok jam pulang kalian akan di perlambat 2 jam. Karena sebelum pulang kalian harus mengikuti jam tambahan, mengingat sebentar lagi kalian akan menghadapi ujian. Mengerti?" Kata Kepala Sekolah.

Dan semua anak kelas langsung mengeluh. Bagaimana tidak? Jam pulang biasa saja sudah terlalu sore dan sekarang jam pulang di perlambat 2 jam?

Ini memang program bagus sebelum ujian di adakan yaitu melakukan jam tambahan khusus. Tapi sungguh! Jam tambahan seperti ini adalah jam yang paling di benci sebagian besar murid yang bersekolah termasuk Seo Yeon.

"Ah~ Kenapa harus ada jam tambahan?" Keluhnya pelan. Dia benar-benar tak ingin ada jam tambahan.

"Keputusan ini sudah bulat jadi jika kalian tidak mengikuti jam tambahan. Nilai kalian akan berpengaruh, mengerti?!" Ucap Kepala Sekolah lagi ketika mendengar keluhan anak muridnya. Dan Kepala Sekolah segera keluar dari kelas untuk mengumumkan pengumuman ini ke kelas lainnya.

Kelas sekarang menjadi riuh ketika Kepala Sekolah keluar dari kelas. Karena guru yang seharusnya masuk tidak ada.

Seo Yeon menatap sekilas Baekhyun yang ada di belakangnya. Ketika Seo Yeon menatapnya, Baekhyun langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Seakan ia benar-benar tak mau bertemu pandang dengan Seo Yeon lagi.

Seo Yeon tersenyum miris melihat tingkah Baekhyun yang sepertinya benar-benar akan menjauhkannya itu. Ternyata semua ucapan Baekhyun benar adanya, dia tak membicarakan omong kosong.

"Nunna! Kau ingin kemana?" Tanya Sehun ketika mendapati Seo Yeon sudah berdiri dari tempatnya.

"Aku ingin keluar sebentar."

Seo Yeon segera keluar dari kelas. Sejujurnya, dia masih merasakan efek pusing dari hujan semalam. Seo Yeon berjalan menuju taman sekolah, mungkin hanya itu satu-satunya tempat yang bisa me-refresh-ingkan otaknya.

"Ya! Dengar ya! Kau itu baru anak baru! Kau belum cocok menjadi Ketua Kelas, mengerti?!" Ucap salah satu perempuan. Perempuan yang mukanya sangat familiar. Dia seperti perempuan yang waktu itu pernah melabrak Seo Yeon dan orang yang sedang berbicara dengannya adalah...

"Eun Ra?" Gumam Seo Yeon pelan. Eun Ra di kerubungi beberapa perempuan, mungkin ada 4.

"Ya! Salahkan para pria yang memilihku. Aku tak ingin menjadi ketua kelas, tapi mereka yang memaksaku untuk ikut. Jika kau ingin marah, marahlah pada mereka." Eun Ra membalas ucapan perempuan itu.

Seperti biasa, Eun Ra memang tidak pernah takut pada siapapun. Buktinya saja dia berani membalas ucapan perempuan itu dengan kata-kata seperti itu.

Perempuan itu tiba-tiba saja menjambak rambut Eun Ra dan Eun Ra langsung menjambak balik perempuan itu. Mereka bertengkar?

"LEPAS!" teriak Eun Ra.

Tapi wanita yang membawa 3 teman itu langsung mengeroyok Eun Ra secara bersamaan. 3 lawan 1 dan sudah pasti Eun Ra kalah.

"Apakah aku harus menolongnya?" Tanya Seo Yeon pada dirinya sendiri. Sejahat-jahatnya Eun Ra pada dirinya, Eun Ra masih termasuk saudaranya bukan?

Seo Yeon membalikkan badannya, berusaha menghindari ikut campur dari perdebatan mereka. Seo Yeon hanya tak ingin ikut campur. Itu saja. Namun badannya sepertinya tidak ingin meninggalkan Eun Ra di keroyok seperti itu.

I Wish (Byun Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang