Chapter Thirty-Seven: Balikan?

30.5K 2.4K 218
                                    

Seo Yeon melepas paksa ciuman yang dilakukan Suho barusan. Seo Yeon benar-benar tak percaya sahabatnya sendiri melakukan hal yang tak pantas seperti ini. Hal yang seharusnya tak ia lakukan pada sahabatnya sendiri.

Tangan Seo Yeon tiba-tiba mendarat di pipi Suho. "Kau tak seharusnya melakukan itu. Kau tau?!" Seo Yeon berkata dengan nada marahnya. Ia marah. Ia kesal. Melihat kelakuan Suho.

Seo Yeon benar-benar tak pernah membayangkan hal seperti ini terjadi.
Suho tertunduk karena terkena tamparan Seo Yeon tadi. Ia memegang pipi yang memerah bekas tamparan Seo Yeon. Ia tersenyum simpul dengan kepala tertunduknya.

"Kenapa? Kenapa aku tak boleh melakukannya?" Suho kini menatap Seo Yeon. "Kau bodoh, tau? Kau menangisi seseorang yang sudah jelas-jelas tidak bisa bersamamu lagi. Air matamu yang seharusnya kau keluarkan untuk orang yang pantas malah keluar untuk bajingan seperti dia!" Suho sedikit meninggikan ucapannya. Mukanya terlihat sangat geram. Dia terlihat sangat marah.

Sepertinya Suho sangat marah pada Baekhyun yang sudah terus-terusan membuat air mata orang yang ia cintai keluar terus. Suho saat ini benar-benar tak bisa menahan amarahnya. Dia sangat kesal.

"Apa yang kau tau tentang itu?! Apa kau benar-benar sahabatku? Kau tidak seharusnya membuat keadaan menjadi buruk!"

Suho menatapnya tak percaya. Ia menatap mata gadis itu yang sudah mulai berkaca-kaca.

"Kau tak tau mengenai aku dan Baekhyun. Yang kau tau hanya bagaimana jahatnya Baekhyun padaku, 'kan? Kau tak tau bagaimana dia--dia..." Seo Yeon menggantung ucapannya. Ia tak kuat menahannya lagi.

Seo Yeon menghapus air matanya asal. Air matanya keluar begitu ia menceritakan soal Baekhyun lagi pada Suho. Seo Yeon benar-benar merasa seperti orang bodoh saat ini. Ia menangisi orang yang sudah membuatnya sakit hati, tapi entahlah hatinya masih sangat mencintai pria itu--sangat.

Suho berusaha menenangkan Seo Yeon dengan mengusap punggung Seo Yeon, ia benar-benar merasa bersalah sekarang. Tapi Seo Yeon langsung menangkis tangan Suho tersebut.

"Bisakah kau pergi dari sini? Aku ingin sendiri. Benar-benar ingin sendiri." Seo Yeon mencoba menetralkan suaranya.

Seo Yeon membalikkan badannya. Ia membelakangi Suho.

Suho menatapnya sekejap lalu ia membangkitkan dirinya. "Baiklah. Aku akan keluar. Mian." Nada bicara Suho terdengar seperti orang yang merasa bersalah. Mungkin dia menyesal sudah mengatakan hal seperti tadi pada Seo Yeon. Dia tak bermaksud mengatakan itu.

Amarahnya tadi tiba-tiba saja memuncak dan dia tak bisa menahannya lagi. Suho berjalan keluar dari kamar Seo Yeon. Suho berdiri disamping pintu kamar Seo Yeon begitu ia keluar dari kamar Seo Yeon, dia seperti tak ingin meninggalkan wanita itu begitu saja. Dia masih ingin disini--menemani Seo Yeon yang sedang menangis.

"Aku benar-benar bodoh! Bodoh!" Ia terus-terusan menjambak rambutnya yang sudah tertata rapi. Dia menyesal sekarang. Suho benar-benar tak tau apa yang harus ia lakukan sekarang pada Seo Yeon setelah membuat suasana canggung dan juga membuat Seo Yeon marah.

Suho akhirnya memutuskan untuk pergi dari situ, dia berjalan menuju pintu keluar rumah sakit dan pada saat itu juga Baekhyun keluar dari kamar So Ra. Baekhyun menatap Suho yang pergi dengan wajah kecewa dan sedih itu.

Dia kenapa? Apa dia menangis? Ch! Astaga!

Baekhyun menggelengkan kepalanya seperti sedang mengejek Suho. Ia keluar dari ruangan So Ra untuk mencari udara segar karena dia terlalu penat berada di dalam ruangan itu bersama So Ra yang sudah tertidur.

Pendengaran Baekhyun menangkap suara tangisan ketika ia berjalan mendekati ruangan Seo Yeon. Tangisan itu semakin terdengar jelas ketika Baekhyun berada tepat di depan kamar Seo Yeon.

I Wish (Byun Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang