Chapter Thirty-Two: Putus

27K 2.2K 273
                                    

Kini Seo Yeon sudah duduk di kursinya sedangkan Eun Ra masih di dalam ruangan kepala sekolah. Tadinya Eun Ra sudah masuk ke kelas dimana Seo Yeon dan Baekhyun berada, tapi dia kembali di panggil kepala sekolah. Mungkin dia akan tau kelasnya setelah pelajar pertama atau kedua usai atau bisa jadi setelah istirahat pertama usai.

Seo Yeon menopang kepalanya menggunakan kedua tangannya yang ia rapatkan. Ia tak bisa berkonsentrasi dengan pelajaran sekarang ini. Matanya memaksa untuk terus menutup, mungkin ini karena semalam ia tak bisa tidur.

Dan tiba-tiba rasa kantuknya hilang saat Seo Yeon merasakan sebuah kertas mengenai punggung belakangnya. Ia menolehkan kepalanya ke arah belakang dan terlihatlah muka Baekhyun yang sedang menyengir dan menunjuk kertas yang sudah ia lipat menjadi bola itu di lantai.

"Ambilah."

Seo Yeon mencoba membaca mulut Baekhyun yang tak bersuara itu dan ya, dia mengerti. Dia mengambil kertas yang ada di dekat kursinya dan membukanya. Kertas itu terlihat sangat rucek karena mungkin kertas itu terlalu di remas oleh Baekhyun.

Kau mengantuk? Cobalah untuk berkonsentrasi pada pelajaran, sebentar lagi ujian akan di adakan ❤~

Seo Yeon melipat kertas itu dan memasukkannya ke saku seragamnya. Ia tak bisa menahan senyumnya, apalagi setelah melihat tanda hati diujung kalimat Baekhyun. Mungkin kalimat itu tidak romantis, tapi bagi Seo Yeon itu adalah salah satu hal romantis. Berarti selama ini Baekhyun memperhatikan Seo Yeon, kan? Buktinya saja dia tau kalau Seo Yeon sedang mengantuk sekarang.

Ding dong ding~

Bel istirahat berbunyi dan pada saat itu juga Baekhyun bersama kedua temannya melewati Seo Yeon. Tapi ketika Baekhyun melewati Seo Yeon, Baekhyun memberikan secarik kertas yang berbentuk bola seperti tadi dan menaruhnya di atas meja Seo Yeon ketika Seo Yeon hendak mendirikan badannya.

Temui aku di taman. Ada yang ingin kuberikan padamu. Aku terlalu malu untuk mengatakannya secara langsung~

Seo Yeon lagi-lagi tersenyum melihat isi surat itu. Apakah dia benar-benar seorang Baekhyun yang dulu Seo Yeon kenal? Baekhyun yang dulu sering mengerjainya tanpa ampun dan sekarang? Astaga! Dia sekarang berbeda dari yang dulu!

Seo Yeon segera berlari menuju taman sekolah. Dia berlari hanya karena ia tak ingin membuat Baekhyun menunggunya terlalu lama di taman. Jadi Seo Yeon memutuskan untuk berlari agar ia cepat sampai ditaman.

Dan setelah Seo Yeon sampai di taman, matanya langsung menyurusi setiap sudut taman. Matanya menyusuri taman berkali-kali, tapi Seo Yeon tak menemukan Baekhyun.

Dia kemana? Apa dia masih di kantin?

Seo Yeon bermaksud untuk berjalan menuju kantin untuk menemukan Baekhyun. Tapi ketika Seo Yeon membalikkan badannya, seseorang tiba-tiba saja menutup kedua mata Seo Yeon menggunakan tangannya. Seo Yeon tersenyum merasakan tangan itu berada di kedua matanya, dia meraba tangan itu dan tak perlu waktu lama untuk mengetahui itu. Dia pasti adalah...

"Baekhyun!" Seo Yeon membalikkan badannya setelah orang yang ada di belakangnya melepas tangannya dari mata Seo Yeon. Seo Yeon tiba-tiba saja tercekat setelah melihat siapa orang yang menutupi kedua matanya tadi.

Kenapa dia bisa disini? Maksudku, dia bahkan bukan bersekolah disini dan aku tau--aku sangat merindukannya. Tapi, bagaimana bisa...

"Baekhyun? Siapa? Pria yang waktu itu mengaku menjadi pacarmu?" Suara berat yang di keluarkan orang itu membuat Seo Yeon benar-benar yakin kalau dia sekarang tidak sedang bermimpi. Orang itu benar-benar ada disini dan dia... datang.

"K-kau bagaimana bisa--"

"Aku ada keperluan disini. Ada beberapa urusan yang harus kuurus disini." Jawab pria itu memotong ucapan Seo Yeon. Sepertinya dia sudah tau kalau Seo Yeon akan bertanya 'Bagaimana bisa dia ada disini?'.

I Wish (Byun Baekhyun)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang