"Apa kau puas?" Kata Seo Yeon dengan nada sinisnya. "Kau menyuruhku untuk berkencan denganmu kemarin? Ch! Untung saja aku tidak terkena jebakanmu." Gumam Seo Yeon kecil. Dia tidak percaya pada sifat Baekhyun yang mudah berubah itu. Kemarin jelas-jelas dia mengajak Seo Yeon untuk berkencan, tapi sekarang apa? Dia masih saja mem-bully Seo Yeon.
"Kau sudah menolakku. Jadi, karena kau menolak ajakan kencanku. Ya... Inilah resikonya." Kata Baekhyun menatap intens Seo Yeon yang sedang menggigil itu.
"Aku menolakmu?" Ucap Seo Yeon mengulangi ucapan Baekhyun dengan menatapnya. Langkah mereka terhenti serempak.
"Lalu? Kau menerimaku?" Tanyanya dengan tatapan yang sulit dimengerti, tatapan itu seperti tatapan yang bisa diartikan sebagai 'ingin sekali mendapat jawaban' dan juga bisa diartikan sebagai tatapan 'mengejek'.
"T-tidak! Aku kan tidak berkata menerimamu." Sergah Seo Yeon langsung. Seo Yeonpun kembali menjalankan kakinya, meninggalkan Baekhyun yang tampak sedang berpikir itu.
"Lalu? Kau menolakku?" Tanya Baekhyun yang tiba-tiba saja sudah berada disamping Seo Yeon.
"Y-ya! Berhentilah mengikutiku!" Seo Yeon mengalihkan pembicaraan. Seo Yeon mulai merasa kalau Baekhyun terlihat seperti stalker yang selalu mengikuti dia kemanapun.
"Wae? Bukankah kau menyukainya? Semakin aku mengikutimu, anak-anak sekolah kita pasti akan lebih memperhatikanmu, kan?"
"Apa maksudmu?"
"Lihatlah disekitarmu."
Benar. Benar sekali kata Baekhyun. Seo Yeon yang sedari tadi tidak terlalu memperhatikan sekitar, kini dia tersadar, tersadar kalau anak-anak yang sedang berjalan disekitarnya sedari tadi memperhatikan Seo Yeon dan Baekhyun yang berjalan bersama.
"Pergilah! Aku tidak suka menjadi pusat perhatian sepertimu!" Usir Seo Yeon.
"Ya~ Aku pun tidak suka menjadi pusat perhatian seperti itu, tapi kau lihatkan. Kemanapun aku pergi dan apapun yang aku lakukan, aku selalu menjadi pusat perhatian."
Seo Yeon menatap Baekhyun tidak percaya, bagaimana bisa dia memuji dirinya sendiri didepan orang lain? Apakah tingkat ke-PD-annya sudah melampaui batas maksimum?
"Apa kau bercanda? Jangan terlalu PD Byun Baekhyun." Seo Yeon membuat pria itu mengerucutkan bibirnya.
"Bukan PD, tapi aku mengatakan fakta."
"Terserah kau saja."
Seo Yeon memeluk dirinya, tak terasa rasa dingin akibat hujan tadi mulai menyerap kedalam badannya. Badan Seo Yeon sekarang menggigil, benar-benar menggigil.
Dan ketika mereka berjalan melewati kelas Eun Hee. Tiba-tiba saja Eun Hee keluar dari kelasnya dan datang menemui Seo Yeon serta Baekhyun membuat langkah mereka terhenti.
"Annyeong. Eun Hee-ya..." kata Seo Yeon dengan suara pelannya.
"Kenapa bajumu bisa basah?" Tanya Eun Hee dengan muka khawatir.
"Ya! Ya! Ya!" Baekhyun menjentikkan jarinya didepan Eun Hee. "Apa kau tidak melihatku? Aku berada tepat disamping temanmu. Kenapa tatapanmu hanya kepadanya? Apa aku hantu?!" Oceh Baekhyun, karena Eun Hee memang seperti tidak melihatnya. Mata Eun Hee memang hanya tertuju pada Seo Yeon ketika dia keluar dari kelasnya tadi.
"Ah. Baekhyun-a." Kata Eun Hee akhirnya. "Seo Yeon-a pakailah ini." Eun Hee membuka jas seragamnya.
"Tidak perlu Eun Hee. Aku ba--" Seo Yeon bersin sebelum melengkapi ucapannya.
"Pakailah atau kau nanti bisa sakit."
"Baiklah. Gomawo, Eun Hee-ya." Ucap Seo Yeon sembari mengambil jas yang dipinjami Eun Hee. "Oh iya, celanamu yang kemarin akan kukembalikan besok. Aku lupa membawanya tadi."
KAMU SEDANG MEMBACA
I Wish (Byun Baekhyun)
FanficSeo Yeon,anak baru pindahan dari Busan itu memutuskan untuk pindah ke sekolah Seoul Foreign High School, baru sehari dia bersekolah disana dia sudah dikerjai habis-habisan oleh Byun Baekhyun-cowok badboy yang populer. Belum lagi ditambah oleh Lee So...