{^_^}👀
Zain duduk dengan badan yang menggigil karena dingin. Saat zain sudah duduk pak fauzal kembali dan menyuruh zain untuk mandi di kamarnya.
"Kamu mandi dulu dikamar saya, bajunya ada di atas kasur" ucap pak fauzal.
"Kamarnya dimana pak?" Tanya zain.
"Saya anterin".
Pak fauzal berjalan menaiki tangga dan zain mengikutinya dari belakang.
" kamu mandi disini setelah mandi turun kebawah untuk makan malam, saya mandi dibawah dulu" ucap pak fauzal setelahnya meninggalkan zain dikamarnya.
Zain meneliti kamar pak fauzal yang ternyata kamarnya luas, rapi, dan wangi. Setelah melihat-lihat zain memutuskan untuk mandi.
Setelah mandi zain keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melilit di pinggang ramping putih mulusnya.
Zain berjalan kearah kasur dan memulai memakai bajunya. Tapi saat zain memakai bajunya itu kebesaran hampir menutupi pahanya. Waktu memakai celananya, celananya itu selalu merosot kebawah. Karena celananya emang kebesaran untuknya dan kalaupun dipakai percuma, masa iya dia harus memegang celananya terus. Jadi zain pun hanya pakai boxernya aja celananya dilepas.
"Gimana ini masa iya cuma pake boxer aja, paha aku kan jadinya kemana mana" gerutu zain.
Tapi zain tidak berani turun kebawah, malu dia tu ntar kalo dilihat gurunya itu dikira gak sopan. Zain pun memutuskan buat duduk dikasur, Sambil memainkan hpnya sampai dia lupa buat ngabarin orang rumah atau temennya kalau dia pulang bareng gurunya.
Pak fauzal yang menyadari anak muridnya gak turun turun pun memutuskan untuk naik keatas.
"Zain" panggil pak fauzal sambil mengetuk pintu.
Zain yang berada didalam pun tersentak kaget dengan panggilan itu, ia pun segera menjawabnya.
"Iya pak" jawab zain dari dalam.
"Sudah selesai belum?" Tanya pak fauzal.
"Sudah pak"
"Kalau gitu saya masuk"
'Eh masuk, lah gimana ini masa iya cuma boxeran aja' bingung zain dalam hati.
Pintu pun terbuka menampilkan pak fauzal yang memakai baju rumahan dan terlihat tampan sampai membuat zain terkagum.
"Kok celananya gak dipakai?" Heran pak fauzal yang menyadari anak muridnya itu cuma pakai boxer dan ditutupi celana diatasnya.
"Itu pak celananya kebesaran, pas saya pakai merosot terus jadi saya lepas" ucap zain sambil menunduk.
Pak fauzal yang melihat pahanya zain pun menelan ludahnya dengan kasar, gimana enggak coba, itu pahanya mulus banget cuy gak ada bulu bulu panjangnya, pak fauzal memanglingkan wajahnya gak mau lihat kearah situ.
"Yaudah kalau gitu turun kebawah, kita makan dulu" ucap pak fauzal sambil meninggalkan zain yang terbengong dengan tingkah gurunya.
Zain pun berdiri dan mengikuti pak fauzal dari belakang. Sesudahnya sampai dimeja makan, mereka makan dengan keadaan yang canggung.
Sesudah makan mereka duduk diruang tamu sambil meminum teh hangat.
(POV ZAIN)
Ini pak fauzal kenapa sih dari tadi kok diem mulu, apa aku buat kesalahan ya.
Itu juga kenapa mukanya pak fauzal kayak tegang gitu, mau tanya tapi takut.
Dan tatapannya itu loh kayak beda enggak kayak biasanya.
Terus kenapa dari tadi kayak ngelirik lirik paha aku terus ya, pak fauzal gak mesum kan.
(Normal pov)
"Pak" panggil zain.
"Hmm" dehem pak fauzal.
"Pak fauzal gakpapa kan?" Tanya zain berani sambil mengulurkan tangannya untuk mengecek kening pak fauzal, siapa tau demam soalnya dari tadi diem.
Waktu tangan zain menempel dikeningnya, pak fauzal memejamkan matanya dan tangannya pun terulur untuk memegang tangan zain.
"Zain" panggil pak fauzal sambil memejamkan matanya.
"I-iya pak, kenapa?" Tanya zain takut.
"Kamu bisa berdiri sebentar gak" ucap pak fauzal.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Thanks for reading....
Makasih buat yang sudah vote di chap sebelumnya💗Maaf ya kalau jelek, saya belum pernah bikin cerita soalnya🙇
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher Is Mine
Teen FictionSaya cuma mau ngasih tau aja ya, cerita ini bertema bxb/bl/homo. Buat yang gak suka/homophobik jangan baca ya, Saya cuma butuh readers yang bijak. Ini juga cerita pertama saya, kalo ada ketikan yang salah atau pengucapannya kalian bisa comment, Nah...