12

4.6K 179 5
                                    

Aku tau mendapatkan hatimu itu sulit , tapi aku akan berusaha mendapatkan hati itu untuk ku miliki dan kusimpan dengan baik supaya tidak ada orang yang bisa mengambil hati mu dariku. Itu pasti.
♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢♢

{^_^}👀

Sudah 3 hari zain tidak masuk sekolah dikarenakan sakit dan zain akan berangkat pagi ini karena tubuhnya sudah lumayan enakan, itu nya juga sudah tidak terlalu sakit lagi seperti 3 hari yang lalu.

Setelah zain siap siap memakai seragam batik karena ini hari kamis, ia turun kebawah untuk sarapan paginya.

"Sudah enakan dek?" Tanya ayahnya zain saat zain sudah duduk dimeja makan.

"Sudah yah." jawab zain sambil tersenyum.

"Kalo masih pusing jangan dipaksain dek, izin dulu aja gpp ntar bunda izinin." Ucap bunda zain sambil menata makanannya di atas meja.

"Zain udah enakan kok bun, lagian kan disana ada Riki sama Aji. Ntar kalo zain pusing zain bilang sama mereka" jelas zain karna tidak mau bikin orang tuanya kawatir.

"Yaudah, tapi kalo pusing bilang sama mereka loh atau bilang sama guru yang ngantar kamu kesini biar pak guru itu ngabarin bunda, ntar biar ayah jemput" ujar bunda, zain mengerutkan keningnya.

"Kok bilang sama dia sih bun" ucap zain dengan nada gk suka.

"Kok gitu? Sama guru sendiri juga, oh ya tadi malem juga pak fauzal kesini nanyain kabar kamu bagaimana. Tapi kamu sudah tidur jadi pak fauzal nitip salam aja sama kamu terus pulang" ucap bunda zain.

"Hmm, bunda gak tau yang sebenarnya mungkin kalo bunda sama ayah tau akan marah sama dia" ujar zain pelan.

"Apa dek?" Tanya bunda zain karna tidak mendengar apa yang diucapkannya.

"Udah makan dulu ntar terlambat" ucap ayah zain

Mereka pun mulai memakan makanannya, selesai makan ayah & zain pamit untuk berangkat .

"Zain berangkat dulu bunda, Assalamualaikum" pamit zain setelahnya masuk kedalam mobil

"Wa'alaikumsalam" bundanya pun masuk kedalam rumah setelah melihat mobilnya sudah berjalan menjauhi perkarangan rumah.

______________
Gak memakan waktu lama mobil yang dikendarai pun sampai didepan gerbang sekolah,

"Zain masuk dulu yah" pamit zain ke ayahnya sambil mencium tangannya

"Iya, belajar yang rajin dek. Kalo pusing telpon ayah atau bilang ke Aji sama Riki minta izin pulang atau istirahat di uks, ntar ayah jemput" ujar ayah zain.

"Iya yah, yaudah zain masuk dulu, Assalamualaikum."

"Wa'alaikumsalam."

zain membuka pintu mobil dan keluar dari mobil. Ia berjalan memasuki gerbang sekolah, murid lainnya juga sudah pada berangkat sekolah karena ini juga sudah mau bel masuk.

Zain memasuki kelasnya dan berjalan menuju bangkunya, setelahnya ia duduk.

"Sudah sembuh zain?" tanya aji di sebelahnya.

"Sudah, cuma masih agak pusing sedikit" jawab zain sambil tersenyum tipis.

"La gimana ceritanya lo bisa nginep dirumahnya pak fauzal?" Tanya riki sambil ngadep kebelakang.

"Kan udah aku ceritain di hp" jawab zain malas membahas itu.

"Iya, tapi itu kurang jelas" timpal aji.

"Gara gara kalian, di chat kenapa gak dibales waktu itu" ujar zain sewot.

"Lah, waktu itu juga pesannya baru masuk pagi. Kan hujan sinyal nya hilang kali" jawab aji

"Iya, terus kok sampe gak masuk tiga hari, Sakitnya parah ya?" Tanya riki

"Udah lah gak usah dibahas lagi" ucap zain malas.

Mereka berdua pun diam, dia tau pasti suasana hati zain lagi gak enak.

Bel masuk berbunyi, pelajaran pertama pun dimulai sampai jam istirahat tiba.
_____________

"Mau makan apa?" tanya riki saat mereka sudah duduk dimeja paling pojok.

"Mau nasi goreng sama es teh aja" ucap zain, riki mengangguk.

"Lo apa?" Tanya riki ke aji.

"Samain aja" ucap aji, riki pun mengangguk, ia berjalan meninggalkan mereka berdua.

"Zain" panggil aji.

"Ya?"

"Itu pak fauzal lihat kearah sini terus deh kayaknya" ucap aji dengan nada pelannya, iya dia daritadi memergoki pak fauzal seperti melirik kearah meja mereka atau lebih tepatnya kearah zain.

Zain pun menoleh ke samping dan ia bisa melihat pak fauzal yang sedang tersenyum kearahnya, ia pun melengos gk mau melihat wajah gurunya itu.

"Biarin" ujar zain acuh.

Makanan pun tiba, mereka mulai memakannya sampai habis dan sesudahnya kembali ke kelas setelah membayar makanan tadi.

Bel masuk berbunyi pelajaran selanjutnya pun dimulai.

Sekarang sudah jam kesembilan dimana mapelnya MTK.
Pak fauzal memasuki kelasnya dengan wajah dingin tanpa ada senyum yang terukir diwajahnya.

"Assalamualaikum"

"Wa'alaikumsalam"

"Sekarang buka buku paket halaman 135"

"Iya pak" ujar murid serentak.

Pelajaran dimulai dengan tenang walau suasana dikelas agak mencengkam. Zain juga daritadi enggan melihat kedepan, dia hanya mendengarkan dan mencoret coret bukunya saja. Pak Fuzal juga tidak mempersalahkan itu, Padahal dia paling tidak suka saat ada siswa yang tidak memperhatikan dijam pelajarannya.

Bel pulang akan berbunyi 15 menit lagi.

"Kita akhiri pelajaran kali ini dengan mengucapa alhamdulillah bersama"

"Alhamdulillah hirobbil alamin" ucap semua murid.

"Kalian boleh siap siap sekarang, tapi jangan berisik bel masih 15 menit lagi".

" iya pak"

Semua murid sudah bersiap siap dan menunggu bel berbunyi.
Sedari tadi pak fauzal menatap zain terus tanpa mengalihkan perhatiannya

"Zain, itu pak fauzal kok dari tadi natep lo mulu sih. Dikantin juga gitu" heran aji dengan suara pelannya.

"Biarin napa" ujar zain acuh.

"Kok lo kayak benci pak fauzal sih?ada gerangan apakah ini" tanya aji.

"Kagak ada"

Tet------

Semua murid berdoa, sesudah berdoa semua pada keluar kelas.

"Yok zain" ajak riki & aji

"Kalian duluan aja, aku mau nunggu ayah disini."ucap zain

"Temenin gak?" Tanya riki.

"Gpp kalian duluan aja"

"Yaudah kita pulang dulu" ucap aji.

Zain mengangguk, mereka berdua pun meninggalkan zain dikelas tanpa diketahui zain, kalau pak fauzal masih ada didalam kelas.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Thanks for reading...
Makasih buat yang udah votmen dichap sebelumnya😊
Maaf kalo ceritanya bosenin, semisal ada saran bisa dikomen & typo masih dimana mana ya :)

Teacher Is MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang