{^_^}👀
"Gak papa saya anterin, tapi saya bayar dulu pesanan kamu tadi" ucap pak fauzal sambil meninggalkan zain dan berjalan ke penjual martabak buat membayar pesanan zain, setelah membayar pak fauzal kembali lagi ke tempat tadi.
"Kamu pakai hodie saya" ucap pak fauzal sambil melepaskan hodienya dan menyerahkan ke zain.
"Gak usah pak, bapak pakai aja" tolak zain.
"Pakai!" Perintah pak fauzal.
Zain pun terpaksa menerimanya karena gak mau bikin gurunya itu marah.
"Tudungnya dipakai juga" ucap pak fauzal sembari memasangkan tudung hodienya di kepala zain.
Zain mendongak & melihat pak fauzal sambil mengerjap-erjapkan matanya.
Pak fauzal yang melihat itu pun tersenyum, gemas dia tu sama muridnya yang satu ini.
Sumpah, baru pertama kalinya zain melihat gurunya yang galak itu bisa tersenyum setulus ini.
Zain langsung menunduk, gak bisa dia tu di kasih pemandangan yang kayak gini.
Pak fauzal tertawa pelan melihat tingkah zain yang terkesan manis+mengemaskan dimatanya.
Zain mendongak menatap pak fauzal yang tertawa pelan,
Zain akui sebagai seorang cowok, gurunya itu termasuk cowok yang sangat tampan dan berwibawa, apalagi saat tersenyum atau tertawa begini, beuh auranya itu loh.Mereka berlari kearah parkiran mobil. Tadinya mau nunggu hujan reda dulu baru mau pulang, tapi kayaknya kelamaan jadi mereka memutuskan buat menerobos aja.
Sesampainya didalam mobil mereka mengamati baju mereka yang basah.
"Kita ganti baju dulu dirumah saya, gak jauh kok dari sini" ucap pak pak fauzal dan zain hanya mengangguk.
Pak fauzal pun mengendarai mobilnya sembari berbicara sama zain.
"Tugas buat hari selasa sudah dikerjakan?" Tanya pak fauzal sambil melirik sekilas kearah zain lalu kembali fokus kedepan
"S-sudah pak" ucap zain, entah kenapa zain merasa gugup ngobrol bersama pak fauzal apalagi duduk bersebelahan berdua di dalam mobil.
"Ngomong-ngomong kenapa siswa laki pada benci sama saya, emangnya saya ada salah ya sama mereka?" Tanya pak fauzal membuat zain bingung harus jawab apa.
'Ya iyalah bapak pernah buat salah sama mereka, apalagi sedikit sedikit hukum. Jujur gak yah' ucap zain dalam hati.
"Itu karena bapak nyebelin suka hukum mereka" jujur zain.
"Itu karena mereka buat salah, coba lihat anak perempuan mereka mematuhi peraturan gak kayak anak laki laki suka ngelanggar"
'Itu karna anak cewek pada suka sama bapak' gerutu zain dalam hati.
"Tapi ya jangan sekejam itu juga, kalo anak perempuan itu pada suka sama bapak jadi sebisanya mereka berbuat baik supaya dipandang sama bapak " kesal zain.
"Kamu benci juga sama saya kayak siswa lainnya?" Tanya pak fauzal lagi.
"Ehh, itu, eum gak tau" ucap zain lirih.
Mereka berdua kembali diam, pak fauzal kembali fokus pada nyetirnya, dia gak mau buat zain gak nyaman.
Mereka berdua pun sampai dirumah pak fauzal, ternyata rumah pak fauzal gak jauh dari rumah nya. Jalan nya pun sama cuma beda arahnya saja, dia juga sering melihat rumah ini karna memang sering dilewati & dia gak tau kalo rumah ini rumahnya pak fauzal.
(Gambar diambil dari gogle ya)
Setelah memarkirkan mobilnya, mereka turun dan berjalan ke arah pintu.
Pak fauzal membuka pintu dan mempersilahkan zain masuk, zain mengikuti pak fauzal yang membawanya ke ruang tamu.
"Kamu duduk dulu, saya siapkan air hangat untuk mandi dan bajunya juga" ucap pak fauzal setelahnya pergi ke kamarnya meninggalkan zain diruang tamu.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Thanks for reading....
Makasih yg sudah vote di chap sebelumnya💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Teacher Is Mine
Teen FictionSaya cuma mau ngasih tau aja ya, cerita ini bertema bxb/bl/homo. Buat yang gak suka/homophobik jangan baca ya, Saya cuma butuh readers yang bijak. Ini juga cerita pertama saya, kalo ada ketikan yang salah atau pengucapannya kalian bisa comment, Nah...