7. Awas Jatuh Cinta

11 6 0
                                    

Pulang sekolah, Ilona tidak langsung pulang melainkan mampir ke markas untuk istirahat sebentar bersama dengan Kevin.

Di markas terdapat anak-anak Black Lion yang sedang bernyanyi, ya mereka kebanyakan berasal dari keluarga yang tidak cemara.

Untuk itu Markas tidak pernah kosong, mereka menjadikan markas sebagai rumah kedua mereka.

"Tadi loe jadian sama Justin?" tanya Kevin yang sedang rebahan di karpet dengan Ilona yang di sebelahnya.

"Enggak, lebih tepatnya friendzone!"

"Kenapa gak pacaran sih? Katanya mau balas dendam!"

Terkadang Kevin bingung dengan jalan pikir Ilona. Ilona juga bingung sendiri entah kenapa ia sedikit ragu untuk balas dendam kepada Justin.

Padahal waktu itu ia benar-benar ingin membalas dendam dan membuat Justin menderita.

"Gua gak mau aja! Gua pengen buat dia menderita, gua yakin pasti dia bakalan terus ngejar-ngejar gua supaya jadi pacarnya!"

"Gua pengen buat dia sangat menderita! Kayak mayat hidup."

"Awas, kalau nanti loe malahan jatuh cinta sama Justin! Soalnya di wattpad tuh, kalau dia benci sama cowo nanti malahan jadi jatuh cinta!"

Seketika Ilona menatap Kevin tajam. Seketika ia menampar bibir Kevin, omongan Kevin asal ceplos aja.

"Kalau ngomong tuh yang bener aja! Amit-amit tujuh turunan gua jatuh cinta sama Justin!"

"Pfft! Ya siapa tau, btw sakit tau bibir gua!" ucap Kevin sembari memegangi bibirnya.

Ilona hanya melirik sekilas lalu memutar bola matanya malas.

"Gua pengen tau deh tempat kejadian Luna meninggal dimana."

"Loe tanya aja sama Justin! Dia saksi Luna meninggal, tapi dia gak mau ngomong sama keluarganya."

.......

"Morgan!"

Mendengar teriakan yang bukan berasal dari satu suara dan bukan suara keluarganya.

Seketika Morgan yang sedang asyik bermain game mematikan handphonenya.

Ia melihat keluar kamar, dan benar saja teman-teman nya berada di rumahnya. Bisa kacau ini rumah Morgan, apalagi orang tuanya gak ada.

"Mampus!"

"Ngapain kalian kesini?" tanya Morgan dengan kedua tangan bersedikap dada.

Teman-teman nya itu hanya cengar-cengir saja, ya teman-teman nya itu diantaranya Yogi, Bintang, dan ditambah Dimas.

"Kalian ngapain kesini?" pertanyaan itu lagi yang terucap di bibir Morgan.

"Kamu nanya?? Kamu bertanya-tanya, ya udah biar aku kasih tau ya rawwwr!" ucap Yogi sembari terkekeh.

Seketika Morgan menggelengkan kepalanya, kenapa bisa ia memiliki teman yang entah otaknya berada dimana.

Ia tidak bisa lagi membayangkan bagaimana sehancur apa nanti temannya, Dimas merangkul Morgan sembari tersenyum dan mengangkat kedua alisnya.

"Seharusnya loe itu seneng kalau temen-temen loe kesini!"

"Ck, ya udah masuk ke kamar tamu! Jangan di kamar gua, bisa ancur barang-barang di kamar gua nanti!"

Mereka pun masuk ke dalam kamar tamu yang berada di sebelah kamar Morgan.

Yogi langsung rebahan di atas kasur, sementara Bintang dan Dimas langsung bermain game sembari rebahan di karpet.

ILONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang