3. Malam Minggu

8 7 0
                                    

Malam harinya, Ilona sudah berpenampilan sangat cantik. Ia memang sengaja, untuk membuat dirinya tampil cantik di mata Justin.

Handphone Ilona berdering, terdapat telepon dari Kevin.

"Hallo Vin? Kenapa?"

"Ini kan malam Minggu, malam mingguan yuk, jalan gitu kan udah lama kita gak malam mingguan!"

Sebenarnya Ilona mau banget, tetapi ia sudah ada janji dengan Justin. Ilona menggigiti kukunya.

"Sorry Vin, kalau sekarang gak bisa soalnya aku ada janji mau jalan sama Justin! Kalau malam minggu depan kayak bisa deh!"

"Justin? Seriusan, baru tadi kenalan udah mau jalan bareng aja."

Ya, Justin memang bukan laki-laki yang baik. Ilona benar-benar tidak habis pikir dengan Luna yang mau berpacaran dengan Justin.

"Oh ya, btw gimana balas dendam loe sama Justin. Pasti loe kayak gini gara-gara mau balas dendam kan?"

"Nah itu loe tau, pokonya gua bakalan bikin hidup Justin benar-benar hancur!"

Tutt!

Ilona mematikan teleponnya, ia membalas pesan Justin yang katanya sudah sampai di depan gang.

Tentu saja Ilona tidak akan memberitahu alamat rumahnya dimana, bisa ketahuan jika dia kakak Luna.

Ilona berjalan keluar gang, dan terlihat Justin yang sedang duduk di dalam mobil dengan pintu mobil terbuka.

"Justin! Udah lama ya."

"Enggak juga sih," Justin menatap Ilona dari atas sampai bawah.

Seketika Justin mendekat sembari tersenyum, Ilona benar-benar terlihat sangat cantik.

"Cantik banget sih!"

"Bisa aja kamu!" ucap Ilona sembari tertawa kecil.

......

Kini mereka sudah sampai di pasar malam, Justin menggandeng tangan Ilona.

Mereka pun berkeliling melihati berbagai wahana, Justin menghentikan langkahnya ketika melihat bianglala.

"Mau naik?" tawar Justin.

Sebenarnya Ilona sedikit takut dengan ketinggian, tapi Ilona juga ingin naik kesana.

Ilona mengangguk, mereka berdua pun masuk. Ilona semakin menggenggam erat Justin ketika bianglala semakin tinggi.

"Kamu takut ketinggian?" tanya Justin.

"Sedikit," ucap Ilona sembari berusaha untuk rileks, mata Ilona tertutup ternyata pobia ketinggian Ilona masih ada.

Justin mengusap tangan Ilona, "Tenang aja, gak akan terjadi apa-apa kok!"

Kini bianglala pun sudah sampai di bawah, Justin menggandeng Ilona keluar terlihat wajah Ilona yang begitu sangat tegang dan sedikit pucat. Melihat itu Justin tertawa kecil karena wajah Ilona benar-benar sangat menggemaskan.

Bahkan sangat begitu mirip saat Luna sedang panik, setiap kali Justin melihat wajah Ilona pasti Justin akan teringat dengan Luna.

Kenapa bisa tingkah, wajah dan perilaku Ilona benar-benar sangat mirip dengan Luna? Apa Ilona saudara Luna ya, batin Justin.

Karena sangat aneh bukan jika tidak memiliki setatus darah atau hubungan keluarga, tidak mungkin semirip itu.

"Kamu kenal Luna?"

Degh!

Ilona sedikit terkejut dengan perkataan Justin, kenapa tiba-tiba Justin menanyakan itu. Apa jangan-jangan setatusnya sudah terbongkar. Alis Ilona bertaut, ia menatap wajah Justin yang terlihat sangat serius.

ILONATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang