Wah, Hanin heran.
Ia kira, apa yang terjadi tadi pagi hanyalah kekaguman biasa yang mungkin akan hilang dalam sesaat. Tetapi, ternyata tidak begitu yang terjadi.
Dari pertama matanya memandang, dari mulai Kak Aji mengenalkan diri, dan bahkan sampai ia pergi dari pandangan Hanin pun, detak jantungnya masih berdebar. Matanya masih memancarkan binar, hanya pada Kak Aji. Bukan berarti ia tidak peduli pada kakak kelas yang lain, tetapi ... ya, begitu.
Satu-satunya yang memberikan kesan bagi Hanin hanya Kak Aji.
Padahal tadi yang tampak meriuhkan suasana dan menonjol bukan Kak Aji, melainkan salah satu temannya yang kalau Hanin masih ingat namanya adalah ... Alan? Aslan? Ya, pokoknya itu!
Kak Aji? Hanya memperkenalkan diri dan ekskulnya, PMR di awal lalu berdiri di pojok kelas dengan wajah sedatar patung. Pemuda itu menjawab seperlunya lalu kembali terdiam. Benar-benar diam karena ia tidak tertawa seperti yang lain saat Alan mengeluarkan joke ala-ala stand up comedian yang adik sepupunya Hanin gemari.
Gerak-gerik Kak Aji persis cowok-cowok cool yang biasanya ada di novel remaja. Hal itu juga mengingatkan Hanin pada karakter favoritnya di Haikyuu, Kageyama Tobio. Hanin rasa, sifat mereka berdua sebelas dua belas.
Ah. Hanin rasa, dia sudah jatuh cinta. Jatuh cinta pada pandangan pertama.
Awalnya ia ragu, sampai akhirnya ia pulang ke rumah dan duduk melamun di atas kasur. Dalam keheningan yang tercipta dalam ruang sempit itu, hanya detak jantung Hanin yang terdengar. Begitu cepat.
Lalu, seakan ada yang memerintah, Hanin membuka aplikasi burung gendut biru dan mengetikkan cuitan-cuitan seperti 'kepikiran kakel yang tadi T___T' dan 'fix gue naksir' di akun gembokannya. Tidak mungkin akunnya yang biasa. Jika itu terjadi, dipastikan Hanin akan menjadi bulan-bulanan Langit dan Jiwa--mereka semua sudah saling memfollow akun twitter dari hari pertama--yang sangat tidak bisa menjaga rahasia.
Tepat sekali, saat selesai memposting hal itu, sebuah hit tweet lewat di timelinenya. Masuk topik percintaan. Kira-kira begini tweet-nya:
Kebetulan sekali. Pas dengan apa yang Hanin rasakan saat ini. Tanpa pikir panjang, Hanin langsung me-retweet. Gadis itu bersandar pada bantal, kemudian jari-jemarinya bergerak lamat, mengarahkan layarnya pada tampilan reply.
Ada satu akun yang mendapat retweet dan suka terbanyak yang berada paling atas, menarik perhatian Hanin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jatuh Suka
Teen FictionMemangnya jatuh cinta pada pandangan pertama itu ada, ya? Ada. Hanin salah satu contohnya. Awalnya, sih, dia biasa-biasa aja sama pendapat tersebut. Malah Hanin sempat enggak percaya. 15 tahun hidup di bumi pertiwi, Hanin enggak pernah naksir yang n...