36

206 16 0
                                    

Tzuyu dan juga minju terlihat berlarian memasuki area fakultas dahyun. Wajah kedua nya benar-benar terlihat khawatir, beberapa siswa juga yang tadi asik di tengah-tengah koridor kini membukakan jalan untuk mereka berdua.

"Dahyun"

"Oppa"

Panggil tzuyu dan minju bersamaan setelah berada di dalam kelas dahyun. Dahyun yang merasa di sebut nama nya langsung mendekat ke arah dua gadis yang memang berhenti di depan pintu kelas nya.

"Eoh? ada apa?" tanya dahyun

"Sana unnie pingsan, dan dia berada di uks ayo cepat kesana" balas tzuyu

Seketika lutut dahyun terasa lemas saat mendengar perkataan adik sepupu nya itu. Dia pun segera berlari keluar kelas dengan suasana hati tidak tenang, wajah datar dan khawatir itu benar-benar terlihat. Sambil berlari, dahyun terus-terusan mengacak rambut nya frustasi pikiran nya di penuhi oleh kekasih nya saat ini.

Dahyun menuruni tangga fakultas begitu cepat, lalu berlari menelusuri setiap koridor-koridor yang terlihat ramai di jam istirahat seperti ini, mahasiswa juga kaget melihat dahyun berlari di ikuti tzuyu dan minju yang ada di belakang dahyun.

Di lain sisi...

Irene mengoleskan telon di bagian hidung sana, sembari menunggu kedatangan dahyun yang sedang di panggil oleh tzuyu dan juga minju.

ceklek

Pintu uks terbuka, sosok dahyun, tzuyu dan juga minju terlihat memasuki uks.

"Bagaimana ini bisa terjadi?" tanya dahyun kemudian berdiri tepat di depan sal gadis nya.

"Pagi tadi aku sama sana lagi di ruang BEM ada beberapa kesibukan yang kita lakukan disitu, terus sana tiba-tiba terdiam dari aktivitas sebelum nya dan memilih untuk duduk. Aku menyempatkan diri untuk bertanya kalau dia kenapa, dia hanya menjawab maag nya kambuh. Jadi aku tadi minta bantuan sama salah satu siswa juga buat belikan sana bubur di kantin, sana juga bilang kalau harus banyakin sambal pedas nya" irene

"Terus?" balas dahyun

"Aku sudah melarang nya untuk tidak pakai yang terlalu pedas tapi yang sedang saja, namun pacar mu bersi keras mau yang spicy dia tidak bisa makan katanya kalau tidak pedas. Okei singkat cerita, setelah bubur dia datang, sana langsung memakan makanan nya kan tapi aku perhatikan hanya 8 kali suapan dia tiba-tiba berhenti dari makan nya dan langsung berlari ke arah toilet yang memang ada di dalam ruangan BEM. Cukup lama dia disana sehingga beberapa menit aku memutuskan untuk menyusul nya dan disitulah aku melihat sana yang terduduk lemas sembari memegangi dada nya yang katanya sakit itu, pas lihat sana seperti itu kepanikan ku naik dan langsung menghubungi beberapa anggota PMI untuk membawa sana ke uks" jelas irene panjang kali lebar kali centi.

"Pacar ku sungguh clumsy" batin dahyun

"Terima kasih karena sudah membantu sana untuk di bawa kesini, aku juga tadi panik lutut ku rasa-rasa tidak bisa di gerakan ketika tzuyu dan minju memanggil ku karena persoalan ini" ucap dahyun

"Tidak perlu berterima kasih, sana juga sahabat ku dan sudah tugas nya saling membantu satu sama lain" ujar irene

"Dahyun.." sana memanggil lirih dengan mata yang masih tertutup. Bukan nama orang tua nya yang di sebut dalam keadaan seperti ini, tapi nama kekasih nya lah yang dia sebut.

Dahyun lalu membungkuk sedikit agar bisa menatap dekat wajah sana.

"Sayang? aku disini" balas dahyun sambil mengelus puncak kepala sana beberapa kali.

Mata sana perlahan terbuka, air mata nya jatuh dengan wajah yang menahan sakit.

"Perut ku, sa..sakit kim" sana mengeluh dengan nafas yang sesak.

SeniorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang