4. Masalah

10 1 0
                                    

Malam itu langit kota Bandung sedikit mendung, Arsy yang masih menangis karena adanya perselisihan antar ia dan bundanya memilih untuk meninggalkan rumah. Motor Vespa yang ia kendarai melaju kencang menyusuri jalan menuju taman tempat Arsy dan Arsen biasa menghabiskan waktu. Kali ini ia hanya bisa menangis tanpa di temani Arsen. Arsy duduk di bawah pohon dengan air mata yang masih terus menetes.

Ternyata Atharya pun ada di taman tersebut ia sedang bermain basket bersama teman temannya. Atharya yang melihat keberadaan Arsy langsung menghampiri nya, namun ia terkejut saat melihat Arsy yang sedang menangis. Tanpa basa basi ia langsung bertanya kepada Arsy "Kak Lo kenapa nangis di sini. Ada masalah apa?"tanya Atharya seraya menepuk pundak Arsy.

Mendengar suara Atharya Arsy menoleh seraya menghapus air mata nya "Lo ngapain disini? Gue lagi pengen sendiri tar."jawab Arsy

"Lo kalo mau cerita cerita aja kak. Eh tapi takutnya Lo ga percaya sama gue sok aja lanjutin nangis kali aja dengan nangis lo bisa sedikit lega."Ucap Atharya "Tunggu sini ya gue mau beli minum dulu."lanjut Atharya

Arsy menghapus air mata nya dengan tisu yang sudah ia bawa dari rumah, ia pun menunggu Atharya. Tak lama kemudian Atharya kembali membawa satu botol air mineral dan tisu, "Nih minum dulu."Ucapnya sambil memberi air mineral

"Thanks tar."Arsy mengambil air mineral dan langsung meminumnya. "Lo lagi ngapain disini?"tanya Arsy dengan air mata yang masih sedikit menetes

Melihat hal itu Atharya langsung mengusap air mata Arsy dengan tisu "Gue lagi main basket. Lo sendiri ngapain nangis di sini? Bang Arsen sama Bang Mahen mana kok ga nemenin lo."Atharya menanyakan banyak hal kepada Arsy

"Gue gapapa, cuma lagi kesel aja sama orang rumah. Arsen lagi latihan band kalo Mahen dia ga tau deh lagi ngapain."jawab Arsy "Btw thank you nih buat air mineral sama tisu nya."lanjut nya

"Welcome, kalo butuh temen cerita kabarin gue aja ya kak, gue siap kok dengerin cerita Lo. Kalo boleh jujur dari awal gue ketemu Lo, gue tuh ngerasa banyak hal yang ingin Lo ceritain tapi lo bingung harus cerita ke siapa. Padahal menurut gue Lo udah punya temen kaya bang Arsen sama bang mahen yang pasti siap dengerin cerita Lo."Ucap Athar

Mendengar perkataan Atharya Arsy tersenyum "Gue ga mau cerita terus ke mereka tar, mereka pasti bosen soalnya permasalahan gue itu itu aja."ujar Arsy

"Gue yakin kak temen temen Lo ga akan bosen dengerin cerita Lo. Terutama bang Arsen."Atharya mencoba meyakinkan Arsy

"Bukan gitu tar, gue kan suka cerita ke mereka apalagi ke Arsen. Nah, gue mau Arsen juga cerita ke gue, gue ga mau dia sedih tuh di tutupin. Lo tau sendiri kan Arsen karakter nya gimana."jawab Arsy

Di tengah-tengah pembicaraan ponsel Arsy menyala, terlihat Fras adik Arsy mengirim pesan.

"Fras? Adik Lo kak?"tanya Atharya "Sorry gue ga sengaja ngeliat."lanjutnya

"Iya Fras adik gue."jawab Arsy

"Kenapa ga di bales, kayanya orang rumah nyariin Lo tuh. Lo balik sendiri kan? Biar gue anter ya."ucap Atharya

Arsy mengecek ponselnya dan benar saja ucapan Atharya, orang orang di rumah sudah mengkhawatirkan Arsy. "Gue kesini bawa motor, gapapa tar gue pulang sendiri aja lagian rumah gue ga jauh dari sini ko."ucap Arsy sambil menatap ponselnya dan membalas pesan dari keluarganya.

Kebohongan besar bagi Arsy. Lagi jajan konon, nyatanya ia berada di taman untuk menenangkan pikiran nya. Bagi Arsy ini bukan hal yang aneh, ia seringkali berbohong kepada orang di rumah ketika ia sedang sedih. Alasannya hanya satu, ia tidak ingin orang di rumah melihat dirinya menangis. Sebetulnya saat ia bertengkar dengan Bundanya ia tidak menangis, ia menangis ketika ia mandi itu pun tanpa bersuara.

04:14:23 || God sorry but I'm not strongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang