11. Terjatuh dan Pentas Drama

14 1 0
                                    

Sore itu hujan deras mengguyur kota Bandung. Beberapa siswa siswi yang hendak pulang tertahan karena hujan yang deras. Arsy tengah berjalan bersama Arya, Tono, Melani, dan Sarah untuk mengambil speaker yang ada di kantor.

"Lo aja deh yang masuk Ci gue males minta izin nya."ucap Melani

"Ga ah gue juga males."sahut Arsy

Pada akhirnya Arya dan Tono lah yang meminta izin lalu mengambil speaker. Mereka pun kembali namun, saat Arsy tengah berjalan ia tidak melihat bahwa lantai nya licin Arsy pun terjatuh. Kepala nya terbentur dengan tembok cukup keras, kaki nya terkilir. Sarah, Melani, Arya, dan Tono langsung membantu Arsy.

"Anjir Arsy lo gapapa kan? Kepala lo keras banget tadi kebentur nya."Arya membantu Arsy untuk berdiri

Arsy yang masih pusing tidak langsung berdiri ia memejamkan matanya karena merasa kepala nya sangat sakit. "Bentar Arya gue pusing. Anjir malu banget gue kenapa pake ada acara jatuh segala sih."Arsy menahan sakit nya dengan tertawa

"Arya, Melani, Tono kalian duluan aja deh ke atas takut anak anak pada nunggu. Arsy biar gue aja yang bantuin."ucap Sarah

Arya, Melani, dan Tono pun menuruti perkataan Sarah. Sesampainya di kelas Arya memberi tahu Arsen dan Mahen bahwa Arsy terjatuh.

"Arsen, Mahen si Arsy jatuh tuh di deket kelas X6 kepalanya kebentur tembok, terus kayanya kaki nya terkilir deh."ucap Arya

Mendengar perkataan Arya, Arsen dan Mahen langsung berlari menuju tempat Arsy terjatuh. Terlihat Arsy tengah duduk di kursi sambil meminum air.

"Ci lo gapapa? Mana yang sakit, kata Arya kepala lo kebentur tembok."tanya Arsen seraya memeluk Arsy dan mengelus rambutnya

"Iya ci kaki lo terkilir yah? Bisa jalan ga? Kepala lo pasti pusing."Mahen pun turut mengelus kepala Arsy

"Tadi kepalanya kebentur lumayan keras, semoga aja gapapa. Terus kaki Arsy terkilir, tadi aja waktu mau diri kata dia sakit."Sarah menjelaskan kondisi Arsy "Saran gue sih biarin dia tenang dulu. Ci kan udah ada Arsen sama Mahen gue ke atas yah mau lanjut bikin properti."lanjut Sarah

"Thanks yah sar udah bantu Arsy."Sahut Mahen dan Arsen

Sarah kembali menuju kelas. Mahen duduk di samping Arsy yang masih memeluk Arsen, Arsy terlihat masih memejamkan matanya.

"Gue malu banget anjir tadi waktu jatuh."ucap Arsy seraya melepaskan pelukannya

"Kenapa malu sih ci namanya juga kecelakaan. Anak kelas 10 kaya si Faqih, Rafi pasti ngetawain lo kan."sahut Arsen

"Ga sih sen mereka kek nya dah balik, tapi seriusan gue malu banget. Soalnya ga ada angin ga ada hujan gue jatuh, padahal gue tadi jalan ga lari."ucap Arsy

Arsen berjongkok dan memeriksa kaki Arsy "Yang sakit kaki sebelah mana ci? Gue telpon bi minah yah biar cariin tukang urut buat lo."tanya Arsen

"Ga usah sen nanti di urut sama bunda aja di rumah. Sekarang kita ke kelas aja yu takut anak anak pada nunggu."jawab Arsy

"Ayo ci biar gue bantu lo buat diri." Mahen membantu Arsy untuk berdiri

Di kelas Arsy langsung memulai latihan drama karena esok hari adalah acara pementasan nya. Gladi bersih pementasan drama selesai saat pukul 17:15. Arsy selaku sutradara menyuruh teman temannya untuk langsung kembali ke rumah dan beristirahat.

"Alhamdulillah gladi bersih hari ini selesai, aku harap kalian langsung pulang ke rumah masing-masing jangan ada yang mampir sana sini. Terus tolong baju yang besok harus di pake di siapkan dari sekarang, dan jangan bergadang. Pementasan besok di mulai pukul 8, untuk itu aku mohon sama kalian buat dateng jam 6 karena kalian harus di makeup dan nanti pagi kita briefing dulu. Dari aku segitu aja, mungkin Melani sama April ada yang mau di tambahkan."ucap Arsy

04:14:23 || God sorry but I'm not strongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang